Thursday, April 18, 2013

ASKEP RADIKULOPATI


Radikulopati
1.1 Defisi
            Merupakan keadaan terjadinya gangguan padaradiks /serabut saraf, yang sesuai dengan distribusi serabut sarafnya dan menyebabkan nyeri radikuler, dapat disertai dengan parashtesia dan rasa raba yang berkurang, gangguan motorik (cram, atropi twitching dan refleks fisiologi yang menurun ) serta nyeri pada vertebra. (Japardi, 2002)

1.2 Etiologi
            keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya radikulopati terutama pada segmen/radiks thoraliks, antara lain tumor medulla spinalis, rupture/heriasi discus thoraliks, arakhnoiditis, trauma, spondilitis, radiokulopati diebetika thorakis, herpes zoster (kapita selekta  )

1.3 Patofisiologi
            Kontruksi umum yang unik dapat memungkinkan fleksibilitas sementara yang dapat melindungi sumsum tulang belakang secara maksimal. Lengkungan tulang belakang akan mengalami guncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Otot-otot abdominaldan thoraks sangat penting pada aktivitas mengangkat beban. Bila tidak pernak dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.
            Discus invertebralis aka mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua, pada orang muda discus tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus, pada lanjut usia aka menjadi fibrokartilago yang padat dan tidak teratur. Defenerasi discus merupakan penyebab nyeri punggung yang biasa. Penonjolan discus atau kerusaka sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang menyebabka nyeri yang menyebar sepajang saraf.

1.4 Pemeriksaan fisik
            Observasi :
Perhatikan sifat tubuh pasien saat menanyakan riwayat penyakit. Bagaimana posisi kepala dan leher selama wawancara. Biasanya pasien menekukan kepala menjauhi sisi yang cedera dan leher terlihat kaku. Gerak leher ke segala arah menjadi terbatas, baik yang mendekati maupun menjauhi sisi cedera.
            Palpasi :
            Pada palpasi didapatkan kekuatan dan nyeri pada sisi otot maupun radiks saraf yang terkena, dapat pula disertai hipertonus maupun spasme pada sisi otot yang nyeri
            Motorik :
            Untuk menentukan tingkat radiks servikal yang terkena sesuai dengan distribusi myotomal, sebagai contoh :kelemahan pada abduksi pundak enunjukan radikulopati C5. kelemahan pada fleksi siku da ekstensi pergelanga tangan enunjukan radikulopati C6. Kelemahan pada ekstensi siku dan fleksi pergelangan tangan menunjukan radikulopati C7 da kelemaha pada ekstensi ibu jari dan deviasi ulnar dari pergelangan tangan menunjukan radikulopati C8. pemeriksaan refleks tendon sangat membantu menentukan tingkat radiks yang terkena. Seperti : refleks biseps mewakili tingkat radiks C5-6, refleks triseps mewakili tingkat radiks C7-8.
            Sensorik :
            Penting dicatat bila ada ganggua sesorik denga batas jelas. Namun seringkali sensorik tidak sesuai dermatomal atlas anatomic. Hal ini disebabkan oleh adanya daerah persarafan yang bertumpang tindih satu sama lai, pemeriksaan ini juga menunjukan tingkat subyektivitas yang tinggi.


1.5 Pemeriksaan penunjang
            CT SCAN: pemeriksaan ini dapat memberikan visualisasi yang baik komponen tulang servikal dan sangat membantu bila ada fraktur akut.
            MRI : pemeriksaan ini sudah menjadi metode pilihan untuk daerah servikal. MRI dapat mendeteksi kelainan ligament maupun discus. Seluruh daerah medulla spinalis, radiks saraf dan tulang vertebra dapat divisualisasikan.
            Elektromiografi (EMG) : pemeriksaan EMG membantu mengetahui apakah suatu gangguan bersifat neurogenik atau tidak, karena pasien dengan spasme otot, artitis juga empunyai gejala yang sama. Selain itu juga untuk enentukan level dari iritasi/kompresi radiks, membedakan lesi radiks dan lesi saraf perifer, membedakan adany kompresi atau iritasi.

1.6 Diagnosa keperawatan yang sering muncul
·         nyeri berhubungan dengan masalah moskuloskeletal
·         ganggua mobilitasfisik yang berhubungan degan nyeri, spasme otot, dan   berkurangnya kelenturan
·         kurang pengetahuan yang berhubungan dengan tehnik mekanika tubuh melindungi punggung
·         perubaha kinerja peran yang berhubungan dengan gangguan mobilitas dan nyeri krouk.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E (2002). Rencana asuha keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien (edisi 3). Jakarta :EGC
Mansjoer, A. (2000). Kapita selekta kedokteran. Jakarta EGC
Smaltezer, S.C, & bare, B.G (2000). Buku ajar keperawatan medical bedah brunner & suddarth. (Vol. 2). Jakarta: EGC

1 comment:

  1. maaf mw nanya kira2 buku radikulopati yang komplit ada ga ya
    pleas tolong saya lagi bikin kti tentang radikulopati butuh referensi saya anak BK bandung

    ReplyDelete

Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...