Monday, May 31, 2010

Keep Dreaming

Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

SAP Breast Care Gw

 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Masalah keperawatan     :  Ketidaktahuan klien tentang cara melakukan perawatan payudara
Pokok Bahasan              :  Perawatan Payudara Ibu
Topik                             :   Perawatan Payudara Post Partum   
Sasaran                          :  Klien Post Partum
Waktu                            :  30 menit.
Pertemuan Ke                :  3
Tanggal                          :  23 Juni 2010
Tempat                          :  Rumah Keluarga Ny. A

I.        Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah diberikan pembelajaran kesehatan , diharapkan klien  mampu melakukan perawatan payudara 
II.     Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah diberi pembelajaran kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat:
1.       Melaksanan persiapan klien dengan benar tanpa bantuan
2.       Melaksanan persiapan alat - alat dengan benar tanpa bantuan
3.       Melaksanakan cara – cara perawatan payudara  tanpa dibimbing.
III.   Pokok Materi Penyuluhan
1.       Persiapan klien
2.       Persiapan alat-alat
3.       Cara – cara perawatan payudara
IV.  Kegiatan Belajar Mengajar
Metode      : Curah pendapat, demonstrasi, diskusi , Tanya jawab
Media        : Poster Perawatan payudara,  Lembar Balik, Leaflet, alat – alat Perawatan payudara ( Baby oil secukupnya, Kapas secukupnya, Waslap 2 buah, 2 buah Handuk, 2 baskom berisi air, BH yang bersih dan terbuat dari katun )

Langkah-langkah kegiatan
A.     Kegiatan Pra Pembelajaran
1.      Mempersiapkan materi, media dan tempat
2.      Memberi salam
3.      Perkenalan
4.      Kontrak waktu
B.     Membuka Pembelajaran (5 menit )
1.      Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
2.      Menjelaskan pokok bahasan.
3.      Apersepsi/ menggali kemampuan tentang materi yang akan dijelaskan.
C.     Kegiatan Inti (15 menit)
1.      Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metode ceramah Tanya jawab dan penggunaan media poster, lembar balik, dan leaflet.
2.    Sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi yang belum dipahami, kemudian dijawab oleh penyuluh.
3.      Sasaran memperhatikan melalui metode demontrasi dan dapat mendemontrasikan kembali.

D.     Penutup (5 menit)
1.      Penyuluh Mengajukan pertanyaan secara lisan sebagai evaluasi
2.      Penyuluh Menyimpulkan materi
3.      Memberi salam.
V.     Sumber
1.       Soetjiningsih, ASI: Petunjuk untuk tenaga kesehatan. 1997.Jakarta:EGC.
VI.  Evaluasi
o       Prosedur   :  Post tes
o       Bentuk      :   Praktek 
o       Jenis tes    :  Penampilan
VII.    Lampiran Materi
1.       Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara dengan tujuan untuk memerlancar produksi asi saat meyusui.
2.       Tujuan Perawatan Payudara
o       Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
o       Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
o       Untuk menonjolkan puting susu
o       Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
o       Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
o       Untuk memperbanyak produksi ASI
o       Untuk mengetahui adanya kelainan
3.       Persiapan Alat
o       Baby oil secukupnya. 
o       Kapas secukupnya
o       Waslap, 2 buah
o       Handuk bersih, 2 buah
o       2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
o       BH yang bersih dan terbuat dari katun
4.   Pelaksanaan Perawatan Payudara
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perawatan payudara pasca persalinan, yaitu:
o       Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi.
o       Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali.
o       Penonjolan puting susu yaitu :
1) Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali
2) Dirangsang dengan menggunakan ujung waslap
3) Memakai pompa puting susu
o       Pengurutan payudara:
1) Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian diratakan
2) Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke putting susu sebanyak 30 kali
3) Pijatlah puting susu pada daerah areola mammae untuk mengeluarkan colostrums.
4) Bersihkan payudara dengan air bersih memakai waslap.
5.   Perangsangan Payudara
        Setelah selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian selama ± 5 menit (air hangat dahulu kemudian air dingin). Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara, baik sebelum maupun sesudah melahirkan, proses laktasi dapat berlangsung dengan sempurna.
6.   Pengompresan payudara
Kompres payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin. Kompres bergantian selama 3 kali dan akhiri dengan kompres air hangat.

Makalah Mioma Uteri

 Kelompok 5 (Sebastiana. Umi Kulsum. Anggun Karya. M Rafi. Bagus Adi. Sispa Tauriska. Doni Putra. Fyska Nurul )

PEMBAHASAN 
I.       Pengertian
§       Tumor adalah pembengkakan atau tonjolan yang tidak normal
§      Kanker adalah penyakit / massa sebagai hasil pertumbuhan yang abnormal dari sel yang autonomyang memperbanyak diri walaupun rangsangan penyebabnya telah hilang.
§     Mioma uteri adalah tumor jinak rahim disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak dan otot rahimnya dominan.
§  Mioma uteri neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan sering disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid (Arif Mansjoer,2000)
II.    Perbedaan Tumor dan Kanker
No
Keterangan
Tumor
Kanker
1.
Differensiasi dan anaplasia
Sel tumor jinak mirip dengan sel noemal, walaupun ada tanda anaplasia (tidak differensiasi)
Tidak sama dengan sel normal dan mengalami diferensiasi
2.
Kecepatan pertumbuhan
Lebih lambat dan tidak ada nekrosis iskemik dibagian sentral.
Cepat dan terpadat nekrosia iskemik dibagian sentral.
3.
Invasi lokal
-    Tumbuh



-    Sel tumor
-    Pembedahan


-      Massa padat ekspansif sehingga membentuk jaringan ikat padat sekitarnya (simpai)
-      Menembus simpai
-      Enukleasi (pembedahan simpai dan jaringan ikat)


-          Infiltrat dan invasif, menghancurkan jaringan ikat sekitarnya.
-          Tidak mempunyai simpai lagi.
-          Operasi pengangkatan sampai jaringan yang sehat.
4.
Metastase penyebaran
-      Limfogen dan hematogen

-          Grading  (derajat)
-          Staging (stadium)
                                                                   
III. Etiologi
Belum diketahui tetapi diduga dari sel-sel otot yang belum matang . Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara dan faktor keturunan

IV.  Faktor Resiko
§         Keturunan
§         Nulipara
§         Usia
§         Masa reprodukasi
§         Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :
Ø      Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul) , kadang-kadang punya anak satu.
Ø      Sering terjadi abortus.
Ø      Terjadi kelainan letak janin dalam rahim.
Ø      Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir.
§         Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :
Ø      Cepat bertambah besar .
Ø      Degenerasi merah dan karnosa
Ø      Mioma subserosum
V.     Manifestasi Klinik
1.      Perdarahan tidak normal
Ø      Hiperamenorea perdarahan banyak saat menstruasi.
Ø      Meluasnya permukaan endometrium dalam proses maturasi.
Ø      Gangguan kontraksi otot rahim
Ø      Perdarahan berkepanjangan.
2.      Penekanan rahim yang membesar karena pembesaran mioma uteri
Ø      Terasa berat dibagian abdomen bagian bawah.
Ø      Sukar mikasi dan defekasi .
Ø      Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf.
3.      Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan akibat mioma uteri.
Ø      Kehamilan dapat mengalami keguguran
Ø      Persalinan prematuritas
Ø      Gangguan saat proses persalinan
Ø      Tertutupnya tuba pallopii menimbulkan fertilitas.
Ø      Kala ke-3 terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.
VI.  Pemeriksaan Diagnostik 
    ·        Palpasi abdomen
·        Pemeriksaan Bimanuil
·        USG abdominal dan transvaginal
·        Laparoskopi.
VII.     Komplikasi
§         Degenerasi ganas
§         Torsi yang menimbulkan nekrosis , sindroma abdomen akut.
VIII.  Pentalaksanaan
§         Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan,tidak diberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah menopause.
§         Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu.
§         Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu.
§         Radioterapi
§         Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan.
IX.  Pengkajian
§         Riwayat kesehatan , pemeriksaan kesehatan dan pelvis.
§         Pemeriksaan laboratorium
§         Respon psikososial pasien untuk menjalani histerektomi
§         Ansietas berhubungan dengan adanya kanker dan kematian akibat penyakit yang diderita.
X.     Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan.
  2. Perubahan pola eliminasi ; BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang memperberat retensi.
  3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
XI.  Intervensi dan Rasionalisasi
1.      Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan
§         Kriteria Hasil : Nyeri tidak ada atau terkontrol
§         KIK : Pemberian analgesik yaitu Penggunaan agen farmakologi untuk menurunkan atau menghilangkan nyeri
No
Intervensi
Rasionalisasi
1.



2.


3.
4.

5.
Tentukan letak nyeri, karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum klien mendapat pengobatan

Cek pesanan medis terhadap obat , dosis dan frekuensi pemberian analgesik.
Cek riwayat alergi obat
Bantu relaksasi untuk memfasilitasi respon terhadap analgesik.
Beritahu pasien dan keluarga tentang kebutuhan terhadap obat dan kemungkinan efek samping.
Memberikan data tentang nyeri yang dialami klien sehingga dapat dilakukan tindakan segera.

Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat.

Memberikan informasi .
Meningkatkan respon terbaik pada pemberian obat.
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan klien tentang terapi obat yang diberikan.

2.      Perubahan pola eliminasi ; BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang memperberat retensi.
§         Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan pemahaman dan penatalaksanaan urin reguler.
§         KIK : Penatalaksanaan urin yaitu pemeliharaan pola eliminasi urin yang optimal.
No
Intervensi
Rasionalisasi
1.



2.




3.


4.


5.
Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi , bau, volume dan warna.

Pantau tanda dan gejala retensi urine yang meliputi tidak ada berkemih dan adanya distensi abdomen bawah.

Catat waktu eliminasi urine terakhir.

Anjurkan klien untuk minum jumlah air yang yang dianjurkan.

Catat waktu berkemih pertama dan penampilan urine stelah prosedur.
Memberikan informasi dasar tentang keadaan klien.


Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat.



Memberikan data tentang adanya perubahan eliminasi urine pada klien.

Meningkatkan aliran urin adekuat.


Memberikan informasi untuk deteksi dini potensial masalah.
3.      Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
§         Kriteria Hasil : Klien mengidentifikasi reaksi kulit yang diperkirakan reaksi pada radiasi lokal dan kulit akan pulih kembali .
§         KIK : Penatalaksanaan terapi radiasi yaitu membantu pasien mengerti dan meminimalkan efek samping pengobatan radiasi.

No
Intervensi
Rasionalisasi
1.


2.


3.



4.


5.


6.

Kaji kulit mengenai integritas warna dan drainase.

Pantau perubahan integritas kulit


Bersihkan daerah pengobatan selama radioterapi.


Diskusikan kebutuhan akan perawatan kulit.

Hindari penggunaan pakaian sempit pada daerah yang diobati.

Hindari peregangan kulit pada daerah yang diobati.
Memberikan informasi tentang rencana Asuhan keperawatan.

Mengembangkan identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit.

Mencegah peningkatan reaksi kulit , menurunkan kemungkinan terbakar dan atau friksi.

Melindungi kulit tang tidak diradiasi dari trauma atau peningkatan reaksi kulit.

Menurunkan friksi pada daerah penyinaran.

Mencegah trauma mekanik.


Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...