Friday, March 27, 2009

Hidup Perawat !!

Dewasa ini perhatian perawat sudah beralih dari pendekatan yang berorientasi medis kepada pendekatan yang memusatkan perhatian pada pasien. Peran perawat tidak hanya berpusat pada fungsi fisik namun meluas pada aspek psikis pasien (diadaptasi dari buku yang ditulis Ellis, dkk. yang berjudul Interpersonal Communication in Nursing) Perawatan yang efektif dapat dicapai bila perawat menaruh minat terhadap pasien tanpa membedakan status sosial ekonominya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, dijelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang peraturan Tenaga Kesehatan, dijelaskan bahwa perawat termasuk tenaga kesehatan jenis tenaga keperawatan.
Frekuensi interaksi perawat dengan pasien tergolong paling sering dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang lainnya, maka keberadaan perawat di rumah sakit sangat penting pula dalam memegang peranan atas kelangsungan kondisi pasien. Seorang perawat dengan empatinya akan membantu pasien. Perawat berkeharusan bersikap baik dan santun kepada seluruh pasien, baik itu bayi yang baru lahir sampai orang lanjut usia sekalipun. Sikap ini didasarkan pada pemikiran, pilihan sikap yang benar dan tepat dalam segala situasi, yaitu tempat dan waktu. Perawatan yang efektif mencakup pemberian perhatian kepada kebutuhan emosi sang pasien. Sikap perawat kepada pasien disesuaikan dengan usia pasien.
Hal ini menguatkan bahwa kemampuan untuk dapat berempati sangat diperlukan sekali oleh perawat agar perawatan lebih efektif.Empati adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan oleh orang lain secara psikologis. Empati memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu seseorang dalam bersosial, berinteraksi, berkomunikasi, dan bersikap di lingkungan masyarakat.
Dengan kemampuan empati maka perawat memiliki kemampuan untuk menghayati perasaan pasien. Kemampuan empati seorang perawat dipengaruhi oleh kondisi perawat itu sendiri. Perawat perlu menjaga kondisi kesehatan fisik dan psikis, karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.Untuk dapat memiliki kemampuan empati, seorang perawat harus mampu bersosialisasi. Kebanyakan perawat memiliki sifat extovert (terbuka), maka akan lebih mudah dalam menangani pasien, karena pasien merasa nyaman dengan keberadaannya.
Sekarang ini sudah cukup banyak pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas performance perawat, pihak rumah sakit diharapkan dapat tanggap dalam meningkatkan manajemen terhadap tenaga kesehatan terutama perawatnya. Pengawasan dan evaluasi kinerja secara rutin akan sangat baik dilakukan oleh pihak rumah sakit melalui bagian HRD (Human Resource Development)-nya. Begitu juga perhatian pihak rumah sakit terhadap kesejahteraan perawatnya, hal ini sangat penting karena secara langsung mempengaruhi kinerja perawat itu sendiri.Kemampuan empati perawat hendaknya disertai juga keramahan kepada keluarga atau kerabat pengantar atau penunggu dari pasien lebih lagi kepada setiap pengunjung rumah sakit, karena sesungguhnya citra rumah sakit ditentukan oleh sikap yang diperlihatkan sumber daya tenaga kesehatan terutama perawat sebagai ujung tombak rumah sakit.
Semoga dengan meningkatnya kualitas tenaga kesehatan terutama perawat di Indonesia ini maka diharapkan akan meningkatkan pula kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga. Dan dapat mengubah pola pikir masyarakat yang umumnya hanya memandang perawat sebagai "pembantu dokter", dan mengurangi image negativ masyarakat terhadap perawat.
Hidup perawat!!

Gangguan Penglihatan

Semakin bertambah usia, maka semakin berkurang pula beberapa fungsi tubuh kita lainnya. Diantaranya yang paling sering menimpa manusia adalah berkurangnya fungsi mata. Mata pada orang saat usia senja rawan sekali mengalami gangguan. Gangguan tersebut muncul dari faktor internal maupun dari faktor eksternal kita. Diantara beberapa gangguan yang sering menimpa kita adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh pembiasan sinar. Gangguan refraksi atau gangguan pembiasan akan mengakibatkan rabun, bisa jauh (miopia) atau dekat (hipermetropia).
Rabun jauh adalah fokus bola mata yang hanya mampu melihat obyek dekat, tetapi kabur bila melihat obyek-obyek yang letaknya jauh hal ini dikarena korneanya terlalu cembung sehingga sinar bayangan tidak tepat jatuh pada titik fokus di retina. Miopia umumnya merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtuanya (genetik) sehingga banyak dijumpai pada anak-anak usia dini sekolah. Ada beberapa penyebab rabun jauh, bisa karena faktor lingkungan, seperti makanan yang kurang gizi dan vitamin, serta cara membaca yang tidak benar.
Sedangkan rabun dekat merupakan kelainana mata yang tidak bisa maksimal melihat jauh (menjadi kabur) dan melihat objek dekat lebih kabur lagi. Pada jenis kelainan refraksi ini, panjang bolamata penyandangnya biasanya lebih pendek dari seharusnya. Akibat pendeknya sumbu bolamata, lensa mata tidak lagi sanggup memfokuskan cahaya yang berasal dari objek yang jauh apalagi yang tepat pada retina, dengan lensa berakomodasi maksimal sekalipun.
Seseorang yang telah memasuki usia senja juga seringkali mengalami keluhan gangguan karena kekeruhan dari bagian mata yang dilewati sinar. Gangguan ini sering disebut dengan katarak. Katarak adalah salah satu penyebab dari kebutaan yang disebabkan oleh kekeruhan lensa yang biasanya terjadi pada usia lanjut, dan untuk mengatasinya hanya dengan cara pembedahan. Seseorang yang mengalami katarak biasanya mengalami gangguan-gangguan seperti mata seperti terdapat kabut yang menutupi benda yang dilihat. Hal ini ditandai dengan lensa mata yang berubah menjadi buram seperti ada gumpalan cairan keruh. Orang penderita katarak, biasanya ketika melihat objek seperti bayang-bayang (dobel).
Gangguan yang juga sering diderita oleh orang tua biasanya gangguan karena kelainan saraf, misalnya karena kerusakan retina , yaitu bagian mata yang mengolah sinar yang masuk. Kelainan ini lebih sulit diatasi karena sering berkaitan dengan komplikasi penyakit atau proses ketuaan.
Untuk mencegah katarak, dapat dilaukan dengan pemeriksaan awal misalnya Untuk mendeteksinya cukup dengan pemeriksaan dengan batere dari luar dan pemeriksaan fundus reflek mengunakan ophthalmoskop dari jarak 30 cm. Jika memang terbukti, maka seorang penderita katarak dapat melakukan operasi Perkembangan bedah katarak saat ini sangat pesat apalagi ditunjang dengan perkembangan teknologi. Seperti penanganan phacoemulsifikasi pada penderita katarak
Phacoemulsifikasi sendiri merupakan penggunaan mesin untuk menghancurkan katarak. Mesin ini menggunakan getaran ultrasonik untuk penghancurkan lensa , dan lensa yang telah hancur dikeluarkan dengan cara dihisap. Dengan teknik ini hanya diperlukan irisan sebesar 3 mm, untuk memasukkan ujung penggetar ultrasonik, sehingga setelah operasi tidak diperlukan jahitan. Keuntungan lainnya adalah tidak perlu menunggu kataraknya sampai ‘matang’ , sehingga begitu ketebalan kataraknya terasa menganggu penglihatan, dapat segera dilakukan operasi dan penyembuhan lebih cepat. Bila tempat tinggal penderita dekat dan berpendidikan cukup dilakukan tindakan One Day Care (satu hari rawat inap).

Friday, March 13, 2009

etika dan etiket

Seringkali kita menganggap sama kata Etika dan Etiket, padahal perbedaan antara kedua kata tersebut sangat hakiki. "Etika" berarti "moral" sedangkan "Etiket" merupakan "sopan santun". jika dilihat dari artinya kedua istilah ini memang dekat satu sama lain. Disamping perbedaan, ada juga persamaan. Yang pertama kedua kata ini berkaitan dengan perilaku manusia. Kemudian persamaan yang kedua baik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, menyatakan apa yang harus di lakukan dan tikad boleh dilakukan.



to be continue.....
(sibuk.....^^)

Monday, March 2, 2009


Mau buat puding coklat yang enak ?

cobain buat "Sweet Chocolate Jelly" aja...


SWEET CHOCOLATE JELLY

Bahan :

1 sachet agar-agar bubuk

1 sachet jelly/konnyaku bubuk

500 gr ganache

50 gr coklat bubuk

1200 ml fresh milk

150 gr gula pasir ato sesuai selera3 sdm maizena

Cara:
Hangatkan ganache, campurkan coklat bubuk sambil diaduk pake whisker hingga rata, sisihkan.Campur agar2 bubuk, jelly bubuk, gula dan maizena, tuangi freshmilk sedikit2 sambil diaduk pake whisker hingga rata tidak berbutir, tuangi ganache, aduk rata.Panaskan sambil terus diaduk sampai mendidih, angkat.Tuang ke cetakan puding, bekukan dan dinginkan di kulkas.Potong2 dan sajikan.Note:Ganache bisa dibuat dengan mencampur 250ml whipping cream hangat dan 250gr dark chocolate cincang hingga larut dan rata, tambahkan 2 sdm butter leleh. Bisa juga pake perbandingan lain, misal 175ml whipping cream dan 325gr dark chocolate (sisa ganache yang kupake menggunakan perbandingan yang ini)

Aloevera...

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian. Selain sebagai penyubur rambut, lidah buaya juga bermanfaat untuk menyembuhkan bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.Selain wasir, lidah buaya juga dapat mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Sehingga, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Untuk penyakit Diabetes melitus Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...