Tuesday, March 12, 2013

Hypnobirthing

A.     KONSEP HYPNOBIRTHING
1.     Pengertian
HypnoBithing berasal dari kata hypno dan birthing. Hypno dalam bahasa Yunani berarti tidur sedangkan birthing berarti kelahiran (Myers S, 1999). McCue (2005) mengartikan hipnosis sebagai sebuah pengaruh yang alami terhadap konsentrasi relaksasi, dimana disampaikannya gagasan kepada alam  bawah sadar, yang akan mempengaruhi cara berfikir, apa yang dirasakan dan pilihan yang dibuat.  Hipnosis adalah metode penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, tetapi bukan berarti tertidur atau tidak sadarkan diri saat praktik (Andriana, 2006).
HypnoBirthing adalah metode relaksasi yang membantu untuk berhadapan dengan sikap mental dan emosi yang bertentangan dengan kemampuan untuk memberi kelahiran secara alami dan nyaman jauh lebih dari yang dibayangkan dengan  menurun ketakutan, kecemasan, tegangan dan panik sebelum, selama dan setelah pengalaman kelahiran (Expat Web Site Association Jakarta, 2007).
HypnoBirthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya (ParentsGuide, 2007). HypnoBirthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit karena kontraksi adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. HypnoBirthing membantu membangun persepsi positif terhadap kontraksi, rasa takut menjadi percaya diri (Hanyawanita, 2003).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama, dan setelah persalinan.
2.     Hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan teknik HypnoBirthing
Dalam Hypnobirthing akan dipelajari teknik-teknik relaksasi dan visualisasi yang akan membantu ibu selama bersalin dan dengan cepat memulihkan tingkat energi setelah persalinan. Agar dapat mengkondisi diri sendiri untuk masuk dengan cepat ke dalam relaksasi dan visualisasi. Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan  untuk melatih teknik HypnoBirthing :
a.     Waktu Memilih waktu untuk relaksasi di mana tidak terdapat gangguan. Menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Bisa pagi, siang, atau malam hari.
b.     Tempat Memilih tempat latihan yang nyaman, tenang, bersuhu sejuk, dan dengan pencahayaan lembut temaram dan menjadikan tempat itu sebagai tempat latihan sehari-hari.
c.     Alat Menggunakan kaset dan CD musik atau lagu kesayangan yang memiliki nada atau irama berulang-ulang, tenang, serta lembut untuk menimbulkan respon tubuh terbaik.
d.     Yang berlatih Memastikan kandung kemih kosong sehingga tidak perlu bolak-balik ke toilet dan menggunakan busana yang longgar dan mengenakan kain lembut untuk menutupi tubuh sehingga akan terasa nyaman.
e.     Yang melatih/Terapis Ibu akan dilatih oleh terapis baik bidan ataupun yang lain yang telah mendalami ilmu hipnoterapi spesifik pada bidang kehamilan.
f.      Posisi Relaksasi Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba sesantai mungkin. Bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan mata.  (Payne, 2000; Morgan, 2007; Andriana, 2007).
1)     Posisi berbaring terlentang
Beberapa hal  yang dapat membantu untuk menyamankan posisi berbaring terlentang :

Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
Gambar 1. Posisi Berbaring Terlentang




2)     Posisi menyamping
Posisi menyamping (lateral) terutama dipilih oleh ibu hamil saat menjalani persalinan tahap   akhir dan sering kali untuk mengeluarkan bayi mereka. Ini juga merupakan posisi tidur bagi ibu yang sedang hamil.
 Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
Gambar 2. Posisi Menyamping

                                                     




3.     Empat langkah sebelum  latihan hypnobirthing :
1)     Memutar  kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali hitungan. Meletakkan jari-jemari  kiri dan kanan di atas bahu, lalu memutar ke belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali.
2)     Untuk merelaksasi otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan dan kiri sejajar tubuh. memposisikan telapak kanan menghadap ke atas. Menegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah ke arah langit-langit.
3)     Selanjutnya relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan terdorong ke arah perut. Menarik  napas panjang lewat hidung sambil hitung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut. Lakukan 10 kali.
4)     Merelaksasi pikiran. Memejamkan mata sejenak lalu buka perlahan-lahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5, mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”

B.   TEKNIK DASAR HYPNOBIRTHING
HypnoBirthing akan mengajarkan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia selama kehamilan dan untuk menciptakan kegembiraan, hal-hal positif tentang kelahiran, dan membuat suatu perbedaan besar terhadap kesehatan emosi dan fisik bayi.
Ada empat teknik dasar hypnobirthing, yaitu pernapasan, relaksasi, visualisasi, dan pendalaman. Setiap teknik memiliki beberapa alternatif di mana dapat dipilih salah satunya atau lebih yang dianggap paling efektif dan paling disukai. Belajar menggunakan keempat teknik ini, sehingga keempatnya menjadi sebuah kebiasaan, dan akan membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran bagi proses persalinan.
Teknik ini dapat dipelajari di kelas HypnoBirthing, dan melalui kaset atau CD yang diberikan oleh instruktur sehingga dapat berlatih setiap hari di rumah. Pendamping persalinan juga akan mendapatkan naskah untuk digunakan saat ibu dan pendamping persalinan berlatih bersama dua atau tiga kali seminggu (Morgan, 2007).
Teknik dasar HypnoBirthing merupakan kombinasi dari beberapa metode. Menurut Davis et al (Dalam Payne, 2000) tenaga kesehatan profesional dapat menggunakan metode yang dianggap baik. Dapat menggunakan lebih dari satu metode yang dimunculkan pada satu periode waktu dengan mengkombinasikan beberapa teknik akan lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan satu teknik.
1.   Teknik Pernapasan
a.    Pernapasan Tidur
Pernapasan tidur mudah dikuasai, dapat digunakan secara teratur di kelas ibu hamil dan sewaktu berlatih di rumah. Akan dirasakan bahwa relaksasi datang lebih mudah dan lebih cepat setiap kali melakukannya. Setelah beberapa kali dilakukan,  tubuh akan terbawa ke dalam keadaan relaksasi sebagai persiapan bagi upaya pendalaman selanjutnya.
b.   Pernapasan Lambat
Pernapasan lambat terdiri dari penghirupan udara secara perlahan, tenang, dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus pada apa yang sedang terjadi di sekitar bayi dan membantu menghadapi setiap kontraksi rahim. Teknik ini akan dibutuhkan selama persalinan untuk mengimbangi setiap kontraksi rahim.
Saat berkontraksi, rahim akan terangkat. Pernapasan lambat membantu ibu untuk bekerja sama dengan gerakan ke atas rahim sewaktu menghirup hingga perut naik setinggi mungkin, seperti mengisi balon di dalam perut. Hal ini memaksimalkan gelombang otot-otot vertikal, menyebabkan otot-otot ini bekerja lebih efisien dalam menarik ke atas otot-otot melingkar di bagian bawah, serta menipiskan dan membuka leher rahim. Bantuan yang diberikan kepada kedua kelompok otot ini akan memperpendek durasi gelombang, serta durasi persalinan.
c.    Pernapasan Persalinan
Pernapasan persalinan digunakan saat mengembuskan bayi agar keluar pada fase persalinan. Bernapas ini ditujukan untuk membantu Refleks Mendorong Alami (Natural Expulsive Reflex/NER) dari tubuh untuk secara lembut menggerakkan bayi ke arah luar.
Tabel 1. Perbandingan pernapasan persalinan dengan pernapasan paksa yang diarahkan oleh petugas kesehatan
Pernapasan Persalinan Sesuai Arahan Ibu
Pernapasan Paksa yang Diarahkan oleh Petugas Kesehatan
1)    Memungkinkan orang tua mempertahankan kendali atas persalinan.
2)    Menghemat energi ibu.
3)    Menghasilkan pasokan  oksigen yang berkesinambungan bagi si bayi.
4)    Secara lembut membuka jalan lahir agar bayi turun dengan mulus.
5)    Meningkatkan kemungkinan melahirkan dengan perineum utuh.
6)    Jaringan perineum membuka secara alami  sehingga bayi dapat keluar dengan lembut.
7)    Bayi mempertahankan kecepatan denyut jantung yang sehat selama turun melalui jalan lahir.
1)    Melelahkan ibu dan mengurangi efektivitas  serta partisipasinya dalam proses persalinan.
2)    Menutup dan mempersempit  bukaan vagina di depan bayi.
3)    Campur tangan darurat dapat terjadi. Sang ibu kelelahan dan bayinya. 
4)    Memecah pembuluh darah di mata dan wajah ibu.
5)    Berperan menyebabkan robeknya jalan lahir atau perlunya episiotomi.
6)    Menyerahkan kendali persalinan kepada orang lain.
7)    Membatasi aliran oksigen ke bayi, sering kali menyebabkan perlambatan kecepatan denyut jantung bayi (stres janin)
Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method

2.   Teknik Relaksasi
a.    Relaksasi Progresif
Bayangkan setiap bagian tubuh, dari ubun-ubun hingga ujung kaki, diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut.

                        Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
Gambar 4 : Relaksasi Progresif
Menarik napas dalam, ketika menghembuskan napas, membiarkan napas secara alami mengalir turun, menyebabkan otot-otot melemas secara total. Menarik napas dalam dan dengan cepat menghitung angka-angka sambil mengembuskan napas, dengan segera membawa bagian-bagian tubuh ke keadaan lemas. Makin cepat memikirkan angka-angka tersebut, makin cepat akan merasakan efeknya.
b.   Huruf yang Menghilang
Teknik serupa untuk membawa diri ke tingkat relaksasi yang dalam adalah dengan menggunakan latihan huruf yang menghilang. Ini mungkin merupakan teknik relaksasi yang tidak terlalu sulit. Latihan ini adalah salah satu cara tercepat untuk membawa diri ke keadaan yang nyaman setiap saat. Dianjurkan khusus untuk mempertahankan perasaan tenang selama masa penyesuaian setelah bayi lahir.
Dengan latihan, akan didapatkan bahwa saat mencapai huruf “C” pertama atau kedua, huruf-huruf lain dalam urutan abjad akan terhapus dari pikiran. Akan terlalu sulit untuk mengucapkan atau berfikir tentang huruf-huruf, dan tubuh akan lunglai.
Menutup mata dan menarik nafas cepat dab dalam kemudian membayangkan huruf- uruf mengelinding, membiarkan kepala, leher dan bagian atas tubuh dengan cepat terbenam.
c.    Pijat Sentuhan Ringan
Pendamping persalinan biasanya diajarkan tentang seni pijat sentuhan ringan, suatu teknik yang dikembangkan oleh Constance Palinsky dari Michigan yang meneliti mengenai manajemen nyeri dan pengeluaran endorfin (Chopra, 2007).
          
Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method          
Gambar 5 :  Pijat Sentuhan Ringan
d.   Jangkar
Dalam praktik hipnosis, jangkar berarti menciptakan jejak atau sinyal yang menetap melalui asosiasi dengan sikap tubuh, suara, bayangan, atau sentuhan. Pikiran atau sugesti itu dijangkarkan dalam ingatan bawah sadar. Pada Hypnobirthing, pendamping persalinan akan menanam sebuah jangkar yang merupakan sinyal untuk masuk lebih jauh ke dalam relaksasi, dengan cara meletakkan tangannya di bahu ibu selama sesi latihan. Pendamping persalinan akan memberi instruksi kepada sang ibu, bila merasakan ada tangan diletakkan di bahu, dengan tekanan lembut ke bawah, segera melemas dua kali lebih dalam dibandingkan saat itu. Disarankan agar menjadikan metode ini sebagai bagian reguler dari latihan bersama.

3.   Teknik Visualisasi
Latihan visualisasi hanyalah alat untuk membantu selama persalinan. Mungkin akan ditemukan bahwa satu atau semua latihan ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan melemaskan tubuh. Visualisasi dapat dilakukan dengan membayangkan tempat yang kaya akan sensori imajinasi seperti cahaya, suara, bau, rasa, bentuk, dan suhu yang dapat memberikan rasa tenang dan aman. Tempat tersebut bisa berupa laut, padang rumput, danau atau hutan (Walsh, 2001). Terkadang diperlukan mendekorasi tempat agar dapat membantu visualisasi. Sebagai contoh, mengambar permanen matahari terbenam  di dinding, lukisan pemandangan hutan atau bola kaca di sebuah gunung saat musim semi (Swanson, 2007).
a.    Relaksasi Pelangi
Relaksasi Pelangi adalah teknik visualisasi dasar pada Hypnobirthing. Dianjurkan mendengarkan seluruh CD Hypnobirthing Rainbow Relaxation (tersedia melalui HypnoBirthing Institute). Jika mengikuti kelas HypnoBirthing, instruktur akan memberikan CD tersebut untuk latihan pribadi setiap hari.
Pengulangan kata secara khusus dirancang untuk membantu melepaskan diri dari dunia sekitar dan membawa ke tingkat relaksasi yang ingin dicapai secepatnya. Pendamping persalinan akan mengiringi menuju keadaan relaks, atau dengan mendengarkan CD.
Pendamping persalinan adalah peserta aktif di sepanjang proses persalinan. Dalam Hypnobirthing, pendamping persalinan bukanlah penonton  yang tidak berdaya atau tidak tahu apa-apa. Sebaliknya, ia adalah fasilitator terlatih dan pendukung utama bagi ibu yang akan melahirkan. Ikatan yang terjadi antara ibu, bayi, dan pendamping persalinan selama masa penantian yang indah ini, dikombinasikan dengan relaksasi terkondisi dari sang ibu, merupakan kunci utama bagi persalinan yang memuaskan ibu dan pasangan.
Pendamping persalinan seharusnya sesering mungkin berlatih relaksasi bersama ibu. Latihan ini penting agar dapat beralih ke tingkat relaksasi yang lebih dalam saat mendengar suara pendamping. Latihan ini juga akan memperkuat ikatan batin di antara ibu dan pendamping persalinan  seiring makin mendekatnya saat persalinan. Sambil mengulang-ulang rangkaian warna, pendamping persalinan sebaiknya mengusapkan tangan dan lengan ibu dalam gerakan lembut ke atas, menstimulasi aliran relaksasi alami yang akan menyebar ke seluruh tubuh selagi ibu berada dalam fase penipisan dan pembukaan.
b.   Mawar yang Merekah
Salah satu visualisasi yang paling sederhana dan efektif adalah mawar yang sedang merekah. Gunakan teknik pernapasan untuk membawa diri ke dalam relaksasi, kemudian tutuplah mata dan bayangkan bayi bergerak dengan lembut ke pintu keluar rahim.
Membayangkan pembukaan perineum secara bertahap seperti merekahnya helai-helai kuntum mawar yang lembut. Visualisasi ini sebaiknya dilakukan selama hari-hari terakhir kehamilan untuk mencapai awitan (onset) persalinan dan selama fase pembukaan dan keluarnya bayi.
c.    Pita Satin Biru
Pejamkan mata dan bayangkan otot, bukan sebagai serat tetapi sebagai pita satin biru yang secara lembut dan mudah melonggar karena tarikan berirama dari otot-otot vertikal, yang berputar ke atas dan belakang, ibu dapat melatih visualisasi ini sampai usia akhir kehamilan  sehingga visualisasi itu muncul saat fase penipisan dan pembukaan pada persalinan.
4.   Teknik Pendalaman
Teknik-teknik ini merupakan teknik yang dapat memperdalam relaksasi ke suatu titik dimana tubuh akan lemas total, dan berada dalam keadaan hampir amnesia.
Latihan-latihan yang akan dilakukan bersama terapis yang akan membantu mencapai tingkat relaksasi mendalam menjelang selesainya masa kehamilan dan mulainya penggunaan pernapasan persalinan. Relaksasi total ini memungkinkan ibu masuk ke dalam tubuhnya dan bayinya. Seorang ibu sering kali tetap berada dalam situasi mendalam ini selagi menghembuskan bayi ke dalam melalui jalan lahir hingga si bayi muncul. Untuk melatih kombinasi teknik ini, bernapaslah hingga masuk ke dalam relaksasi. Setelah dengan nyaman merasakan tubuh lemas, itu berarti ibu siap untuk melangkah maju.
a.    Relaksasi Sarung Tangan
Relaksasi sarung tangan (glove relaxation) adalah yang pertama dari suatu kombinasi teknik-teknik pendalaman, dan merupakan salah satu cara terbaik bagi ibu dan pendamping persalinan untuk menanamkan sebuah jangkar bagi relaksasi yang mendalam dan menenangkan. Teknik ini juga cukup efektif selama persalinan dan kelahiran. Oleh karena itu, dianjurkan agar teknik ini dijadikan salah satu unsur dari sesi latihan.
b.           Depthometer
Tujuan dari latihan ini adalah untuk merasakan tubuh dalam tingkat relaksasi yang sangat dalam, jenis yang akan gunakan selama tahap lanjut dari fase pembukaan persalinan.
c.           Katup Gerbang Sensoris
Ini adalah teknik visualisasi yang dengan mudah membantu menghilangkan sensasi di bagian-bagian tertentu tubuh, seperti relaksasi sarung tangan. Imajinasi katup pengendali ini dapat digunakan untuk beragam hal. Misalnya, menjaga tekanan darah dalam tingkat yang aman dan sehat, mempertahankan jumlah cairan ketuban, dan mengendalikan tingkat stres.                               
d.  Distorsi Waktu
Setelah berhasil menguasai seni membawa tubuh ke dalam relaksasi, mungkin ingin mulai melatih distorsi waktu. Saat berada dalam keadaan relaksasi, berilah sugesti pada diri bahwa setiap lima menit akan terasa seperti satu menit. Sewaktu persalinan, saat mendekati akhir dari fase penipisan dan pembukaan, pendamping persalinan akan memberi sugesti bahwa setiap 20 menit akan terasa seperti lima menit. Distorsi waktu adalah bagian yang penting dari persalinan dan termasuk dalam bisikan-bisikan yang diucapkan oleh pendamping persalinan.
Hilangnya orientasi waktu ini, dan keadaan amnesia yang menyertainya, datang pada saat persalinan, ketika berada dalam relaksasi mendalam sehingga ibu sulit berbicara, dan kehilangan kesadaran tentang orang-orang di sekitarnya. Ini adalah karunia alam yang dapat terjadi pada semua persalinan jika para ibu mau melepaskan, membawa dirinya dalam-dalam, dan menyerahkan persalinan kepada tubuhnya dan bayinya sendiri (Morgan, 2007).


DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Hypnobirthing. Jakarta:Grasindo. 2008
Amiruddin, R. 2007. Faktor-faktor Partus Lama di RSIA Siti Fatimah Makasar. Surabaya: S2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran, terjemahan (terjemahan). Jakarta: EGC
Chandra, E. 2005. Baby Guide. Bali: Maxmadia
Cholil, A. 2002. Lokakarya Pengembangan Konsep Gerakan Sayang Ibu –Pita Pitih. Bogor: MNH
Mander,R.2003. Nyeri Persalinan (terjemahan). Jakarta: EGC
Morgan. Hypnobirthing in Labor Practice. Article. 2007
Nolan, M. 2003. Kehamilan dan Melahirkan (terjemahan). Jakarta: Arcan
Payne. Hypnobirthing. Article. 2000
Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sofyan, M,at.all. 2003. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP IBI
Susilawati. Sumber Kecemasan dalam Persalinan. Makalah. 2005
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

No comments:

Post a Comment

Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...