Prosedur Alat Bantu Dengar
A.
Pengertian Alat
Bantu Pendengaran
Alat bantu
dengar adalah suatu instrumen dimana suara, baik wicara maupun suara
lingkungan, diterima oleh mikrofon, kemudian dikonversi kembali menjadi sinyal
akustik. (Brunner & Suddarth)
Alat bantu
dengar adalah mesin yang memperkeras bunyi, tetapi tidak dapat menggantikan
telinga manusia. (David L. Cowan)
Alat bantu
dengar merupakan miniature dari sistem pengeras suara untuk umum. Alat ini
memiliki mikrofon, suatu amplifier, pengeras suara, dan baterei sebagai sumber
tenaga. Selanjutnya dilengkapi dengan control penerimaan, control nada dan
tenaga maksimum. (Adam Boies Higler)
B.
Pemilihan Alat
Bantu Dengar
Setelah
ditentukan bahwa seseorang akan sangat tertolong dengan pemakaian alat bantu
dengar, maka harus diseleksi spesifikasi alat tersebut. Untuk tujuan ini telah
dikembangkan sejumlah metode dan rumusan. Umumnya tiap prosedur pemilihan
membutuhkan informasi audiometric berupa ambang pendengaran, tingkat pendengaran
yang paling nyaman (MCL = Most Comfortable Level), dan tingkat kekerasan yang
mengganggu (LDL = Loudness Discomfort Level). Berbagai rumusan umumnya serupa
dalam hal amplifikasi yang diperlukan untuk diskriminasi bicara optimal tanpa
mencapai tingkat kekerasan yang mengganggu. Biasanya ambang tiap-tiap frekuensi
dikalikan dengan suatu faktor yang berkisar antara 0,33 sampai 0.50 tergantung
pada frekuensinya.
Rumusan-rumusan
ini tidak mengatakan bahwa gangguan pendengaran akan sepenuhnya terkompensasi
dengan alat bantu dengar. Malahan seorang dengan ketulian sensorineural 60 dB
tidak dapat mentoleransi penerimaan 60 dB dan akan lebih menyukai penerimaan 30
dB atau 40 dB. (Adam Boies Higler)
Tabel 57-5 Alat
Bantu Dengar
Tempat dan Rentang Kehilangan Pendengaran
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
Tubuh (ringan-berat sekali)
|
Pemisahan penerima dan mikrofon mencegah umpan balik
akustik, memungkinkan amplifikasi tinggi. Umumnya dilakukan pada lingkungan
sekolah
|
Berat; memerlukan kabel panjang, yang secara
kosmetik kurang disukai, beberapa tak mampu menangkap respons frekwensi
tinggi.
|
Di belakang telinga (ringan-berat sekali)
|
Ukuran yang besar memungkinkan penggunaan komponen
besar yang memungkinkan alat bantu memberikan tenaga dan keuntungan yang
lebih. Paling mudah disesuaikan karena ukurannya dan tidak ada kawat panjang
|
Ukuran besar
|
Di dalam telinga (ringan-sedang berat)
|
Satu keping sesuai bentuk telinga, tanpa pipa atau
kawat, miniature mikrofon diletakkan dalam telinga, yang Nampak lebih alami,
secara kosmetik lebih menarik karena mudah disembunyikan
|
Ukuran kecil membatasi keluarannya, pasien yang
menderita arthritis atau tak mampu melakukan tugas yang memerlukan
keterampilan tangan akan kesulitan dengan ukuran kecil alat dan atau
baterenya, mungkin memerlukan perbaikan lebih sering dibanding yang di
belakang telinga
|
Di dalam kanalis (ringan-sedang berat)
|
Sama dengan yang di dalam telinga, lebih
tersembunyi, beberapa lebih menarik secara kosmetik
|
Bahkan lebih kecil dari yang di dalam telinga dan
memerlukan keterampilan yang baik
|
FDA telah
menetapkan pengaturan alat bantu dengar untuk perlindungan kesehatan dan
keamanan bagi orang yang menderita gangguan pendengaran:
1. Evaluasi
kerusakan medis oleh dokter yang berlisensi harus diperoleh dalam 6 bulan
sebelum pembelian alat bantu dengar.
a. Namun,
pernyataan tertulis dari seorang dokter tersebut harus disetujui oleh klien (orang
dewasa yang telah mendapat penjelasan lengkap berusia 18 tahun atau lebih) dengan
menandatangani dokumen mengenai hal ini.
b. Anak-anak harus
dievaluasi oleh seorang dokter
2. Profesional
kesehatan yang menjual alat bantu dengar harus merujuk calon pemakai kepada
dokter bila ada delapan kondisi otologik khusus di bawah ini:
a. Deformitas
congenital atau akibat trauma telinga yang jelas
b. Pengeluran
cairan aktif dari telinga dalam 90 hari sebelumnya
c. Kehilangan
pendengaran progresif cepat atau mendadak dalam 90 hari sebelumnya
d. Keluhan pusing
atau tinitus
e. Kehilangan pendengaran unilateral yang terjadi
mendadak atau dalam 90 hari sebelumnya
f. Gap audiometric
udara-tulang yang sama atau lebih besar dari 15 dB pada 500, 1000, dan 2000 Hz
g. Timbunan
bermakna serumen atau benda asing yang besar dalam kanalis auditorius eksternum
h. Nyeri atau rasa
tak nyaman di dalam telinga
3. Brosur
instruksi pemakai harus disertakan pada setiap penjualan alat bantu dengar. Di
dalam brosur ini, harus menyajikan informasi di bawah ini:
a. Spesifikasi
bahwa diperlukan evaluasi medis harus diperoleh sebagai praktik yang sehat
sebelum membeli alat bantu dengar
b. Penemuan bahwa
kedelapan kondisi otologik yang di atas harus telah diselidiki oleh seorang
dokter sebelum pembelian alat bantu dengar
c. Instruksi untuk
pemakaian yang tepat, pemeliharaan, dan perawatan alat bantu dengar di samping
instruksi untuk mengganti atau mengisi kembali batere
d. Informasi
mengenai layanan perbaikan
e. Penjelasan
mengenai kondisi yang harus dihindari yang dapat berefek buruk atau merusak
alat bantu dengar
f. Penjelasan
mengenai setiap efek samping yang diketahui yang memerlukan konsultasi dokter (mis. Iritasi kulit,
percepatan penimbunan serumen). (Brunner
& Suddarth)
C.
Asuhan Alat
Bantu Dengar
Alat bantu
dengar harus mendapat perawatan dengan cermat dan pemakaian harus mengetahui
bagaimana melakukannya begitu juga harus tahu apa yang mesti dikerjakan bila
alat bantu tersebut rusak. Perawat juga harus mempunyai pengetahuan dasar
mengenai alat bantu dengar untuk membantu pasien yang tidak mampu atau tidak
mau melakukan perawatan alat bantunya ketika terjadi masalah. Cantolan telinga,
satu-satunya bagian yang boleh dicuci, harus sering dicuci (bahkan tiap hari
bila perlu) dalam sabun dan air, dan kanula dibersihkan dengan alat kecil dan
pembersih pipa. Cantolan telinga harus sudah dikeringkan sebelum dipakai di
belakang telinga atau pada kerangka kaca mata. Suku cadang harus selalu
tersedia pada pemakai.
Amplifikasi
yang tak memadai, bising mencicit, atau nyeri dari cantolan dapat terjadi bila
alat bantu dengar tidak berfungsi dengan baik. Bila alat bantu dengar masih tak
dapat bekerja dengan baik setelah diperiksa adanya malfungsi (mis. Tombol
menyala, baterei baru dan terpasang dengan baik), pasien harus memberi tahu
kepada penjual alat bantu. Bila alat memerlukan perbaikan dalam waktu lama,
penjual dapat meminjamkan kepada pasien alat bantu dengar sampai perbaikan
dapat diselesaikan,
Ketika
tersumbat oleh alat bantu dengar, kanalis auditorius eksternus menjadi lembab,
karena udara terjebak dalam ruangan ini. Masalah medis yang biasa dialami
pemakai alat bantu dengar adalah otitis eksterna dan ulkus akibat tekanan pada
kanalis atau meatus auditorius eksternus. (Brunner
& Suddarth)
D.
Prosedur Alat
Bantu Pendengaran
1. Seri BE 10
Kelompok yang paling lemah adalah BE 10, yang sangat
ideal untuk orang tua yang membutuhkan bantuan pendengaran ketika di gereja, dipertemuan
dan tempat-tempat ramai. Alat ini diletakan di belakang telinga (disebut BE)
dan harus dibuat pada model perorang untuk dapat digunakan pada telinga dengan
pendengaran yang baik. Si pemakai biasanya sulit memahami mengapa alat harus
dipasang pada telinga yang masih baik, tetapi pada sebagian besar pasien,
inilah bentuk perawatan yang paling efektif. Gelombang bunyi akan memukul
dinding, dan karena itu dapat mencapai kedua telinga. Alat bantu pendengaran
bekerja paling baik bila tidak diputar ke volume yang terlalu keras dan bila dapat
dipasang pas pada telinga, alat ini dapat memberi efisiensi maksimal dengan
kenaikkan volume suara minimal.
2. Seri BE 30
Seri alat NSH kedua adalah BE 30, yang lebih kuat daripada
BE 10, dan dapat digunakan untuk mereka yang kurang puas dengan BE 10. Alat ini
cukup baik, tetapi bila gangguan pendengaran tidak begitu hebat, alat ini
bekerja sama dengan BE 10.
3. Seri BE 50
Merupakan alat bantu pendengaran yang paling kuat
(kadang-kadang disebut postaural). Alat ini merupakan alat bantu pendengaran
yang terkuat serta dapat disesuaikan untuk tingkat ketulian pasien tertentu dan
merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk mereka dengan kehilangan
pendengaran yang parah.
Walaupun hanya ada 3 kelompok alat NSH, masih cukup
pilihan yang dapat digunakan. Alat-alat bantu ini ada yang dibuat berdasarkan
kontrak dengan NSH dan memiliki standar yang tinggi.
4. Alat Bantu
Pendengaran Komersial
Salah satu kekurangan alat bantu komersial adalah
akibat persaingan pengiklanan yang tinggi, ada beberapa perusahaan yang
mempromosikan manfaat yang berlebihan dari model tertentu. Hal ini sangat
disayangkan karena ada begitu banyak alat komersial yang sebenarnya sangat baik
dan sangat mutakhir. Alat-alat ini sangat bermanfaat untuk anak-anak sekolah
dengan tipe tuli congenital yang tidak biasa. Mereka sering membutuhkan alat
tertentu yang tidak diproduksi secara masal untuk NSH. Karena alasan inilah,
NSH setuju untuk membeli alat-alat khusus ini bagi anak sekolah dan mereka yang
sedang melanjutkan pendidikan di akademik. Sebagian besar orang tua tidak
membutuhkan alat khusus ini dan dan dapat mendengar cukup baik dengan seri BE
10 atau 30.
5. Tipe Alat Bantu
Modul di Telinga
Alat ini dibuat sebagai hasil penggunaan microchip, memungkinkan
diperolehnya miniature alat bantu pendengaran. Alat ini sangat bermanfaat dan
merupakan alat zaman modern. Alat ini sekarang belum dapat diperoleh pada NSH
(kecuali untuk anak sekolah) tetapi tidak diragukan lagi bahwa alat ini tidak
lama lagi akan menggantikan alat bantu yang diletakan dibelakang telinga dan
dapat segera diperoleh di NSH. Keuntunganya adalah:
·
Ukuran. Cukup kecil untuk semua mekanisme, sehingga
dapat disimpan dalam wadah yang sedikit lebih besar daripada ukuran wadah
normal
·
Letaknya. Karena kecil, dapat dipasang dibagian cekung telinga sehingga gelombang bunyi dapat
diambil oleh telinga itu sendiri, bukan oleh pengeras di belakang telinga
·
Spesifik. Karena dibuat khusus untuk tiap orang, maka
alat dapat dipasang tepat pada telinga, bagian kerja alat dibuat khusus untuk
memperkeras frekwensi yang kurang tertangkap saja. Hal ini berarti bahwa alat
dapat memperjelas reproduksi bunyi.
6. Alat Radio
Alat ini sangat merubah cara perawatan dan
perkembangan pendengaran anak-anak tuna rungu. Alat ini memang besar tetapi
keuntungannya adalah guru atau orang tua dapat memakai pemancar
gelombang/pengeras suara di sekitar leher (atau dijepit dipakaian) dan
gelombang suara dihantarkan langsung ke alat penerima yang dipakai anak. Alat
penerima memiliki tombol yang memungkinkan anak menerima hanya gelombang radio
yang dipancarkan atau hanya suara sekitarnya, atau keduanya. Karena itu alat
ini dapat digunakan sebagai radio penerima (seperti pesawat walkie-talkie
polisi) atau alat bantu pendengaran, atau keduanya. Alat ini menghasilkan
perbaikan baik pada kejelasan maupun volume suara dan memungkinkan anak yang
dahulunya tidak memiliki harapan, mendapat input bunyi yang baik dan memiliki
perkembangan bicara yang baik. Alat radio ini sangat mahal dan memiliki
kekurangan, harus diberi arus kembali setiap malam. Namun, alat ini dapat
membawa perubahan besar dalam mengajar anak-anak tuna rungu, sehingga makin
banyak anak yang dapat melanjutkan ke sekolah biasa dengan hanya memberikan
pemancar atau pengeras suara ke guru yang mengajarnya.
7. Alat Bantu Di
Rumah
Ada berbagai macam alat bantu untuk penggunaan di
rumah, oleh para penderita tuna rungu. Detail dari hal ini dapat diperoleh dari
The Royal National Institute for the Deaf (RNID). Sistim lingkaran dapat
dipasang di rumah, memungkinkan bunyi diambil menggunakan tombol ‘T’ pada alat
NSH standard. Bel pintu yang nyaring dan bel telpon sangat membantu dan lampu
sorot tambahan dapat membantu penderita tuna rungu berat. Nasehat-nasehat yang
berguna selalu dapat diperoleh dari pusat RNID terdekat dan janganlah malu
untuk bertanya.
8. Implant Cochlea
·
Setiap buku tentang alat bantu pendengaran harus
membahas implant cochlear. Operasi ini dipromosikan secara keliru dalam
terbitan-terbitan non-medis, sebagai operasi untuk merawat tuli sensori-neural.
Implant cochlea adalah alat bantu pendengaran yang kecil, yang bekerja dengan
baterei. Alat sangat kecil sehingga dengan cara operasi, alat dapat ditanam
langsung pada permukaan telinga dalam. Alat akan memancarkan gelombang bunyi
langsung ke cochlea dan menaikkan kekuatannya, untuk penderita tuna rungu
berat.
Dewasa ini, alat tersebut belum pernah dicoba pada
penderita tuna rungu sejak lahir dan terbukti hanya sedikit membantu pada
mereka dengan tuli berat yang timbul setelah mereka menguasai cara berbicara
yang normal. Implant ternyata bukan merupakan jawaban untuk setiap penderita
tuna rungu, tetapi dapat merupakan jalan untuk perkembangan di masa mendatang.
(David L. Cowan)
·
Pemasangan implant koklea dilakukan pada keadaan tuli
saraf berat bilateral atau tuli total bilateral (anak maupun dewasa) yang tidak
mendapat manfaat dengan alat bantu dengar konvensional. Untuk anak dengan tuli
saraf berat sejak lahir implant sebaiknya dipasang pada usia 2 tahun.
Pascabedah dilakukan program rehabilitasi berupa latihan mendengar, terapi
wicara, dll selama ± 6 bulan. Juga dilakukan evaluasi pascabedah. Perangkat
elektronik tersebut harus diperiksa dan dikalibrasi berkala (mapping) setiap 6
bulan untuk anak < 6 tahun dan setiap 12 bulan untuk anak yang berusia >
6 tahun. (Kapita Selekta Kedokteran edisi
3, jilid 1)
9. Membaca Gerak
Bibir
Tidak ada pembahasan tentang alat bantu penderita tuna
rungu yang tidak membicarakan cara membaca gerak bibir. Semua penderita
gangguan pendengaran memiliki kemampuan alami untuk membaca gerak bibir dan
mereka akan mengkombinasikan kemampuan ini dengan bunyi yang diterima dengan
alat bantu pendengaran. Makin berat tuli tersebut, makin penting cara membaca
gerak bibir. Kemampuan membaca gerak bibir dapat dikuasai lebih cepat dengan
melatih diri sendiri. Namun, ada kelas-kelas khusus di daerah-daerah tertentu,
dimana diajarkan cara membaca gerak bibir dan alamat kelas-kelas tersebut dapat
diperoleh dari RNID. (David L. Cowan)
10. Alat Bantu
Dengar Tertanam
Ada tiga macam alat bantu dengar tertanam (implan)
yang sudah tersedia masa kini atau dalam tahap penelitian: implant koklea, alat
konduksi tulang, dan alat bantu dengar semitertanam. Implan koklea adalah untuk
pasien dengan sedikit atau tanpa kemampuan mendengar sama sekali. Alat kondusi
tulang (mis. Audiant) mentransmisikan suara melalui tulang tengkorak ke telinga
dalam. Digunakan pada pasien dengan kehilangan pendengaran konduktif terdapat
kontraindikasi pemakaian alat bantu dengar (mis. Infeksi kronik). Alat ini
ditanam di belakang telinga di bawah kulit ke tulang tengkorak dan sebuah alat
eksternal-dipakai di atas telinga, bukan di dalam kanalis-akan mentransmisikan
suara melalui kulit. Alat bantu dengar semitertanam, meskipun belum disetujui
FDA kecuali untuk penelitian, tetap memakai alat eksternal.
Kandidat yang sesuai untuk implant koklea, yang
berumur paling tidak 2 tahun, dipilih setelah penyaringan yang cermat dengan
riwayat otologia, pemeriksaan fisik, pengujian audiologik, dan uji radiologic
dan fisiologik. Kriteria umum untuk memilih seorang dewasa yang mungkin
terbantu dengan implant koklea adalah sebagai berikut:
·
Kehilangan pendengaran sensorineural berat pada kedua
telinga
·
Ketidakmampuan mendengar dan memahami pembicaraan
melalui alat bantu dengar biasa
·
Ketulian setelah belajar wicara oral dan bahasa (ketulian
postlinguistik)
·
Tak ada kontraindikasi terhadap implant koklea atau
anesthesia umum
·
Indikasi bahwa kemampuan mendengar akan dapat
memperbaiki kehidupan pasien
Pembedahannya
meliputi penanaman penerima kecil ditulang temporal, melalui insisi postaurikuler,
dan meletakkan elektroda ke dalam telinga tengah. Mikrofon dan transmiter
dikenakan sebagai unit eksternal, yang diukur untuk pengepasan sesudah operasi.
Pasien sebaiknya kemudian menjalani rehabilitasi koklear dengan tim
multidisiplin, yang melibatkan seorang ahli audiologi dan patologi wicara, dan
mungkin memerlukan beberapa minggu sampai bulan untuk belajar dengan baik
menginterpretasi suara yang di dengar.
11. Anjing Pemandu
Dengar
Anjing yang terlatih khusus juga tersedia untuk
membantu orang dengan kehilangan pendengaran. Orang yang hidup sendirian cocok
untuk memelihara anjing terlatih oleh International Hearing Dog Inc. Dirumah,
anjing akan bereaksi terhadap suara telpon, bel pintu, jam beker, tangisan
bayi, ketukan pintu, tanda bahaya kebakaran, atau penyelundup. Anjing tidak
menyalak tapi mengingatkan tuannya dengan kontak fisik, anjing kemudian akan
lari kesumber kebisingan. Di masyarakat, posisi anjing sendiri terletak
diantara orang penderita gangguan pendengaran dan setiap potensial bahaya yang
tak dapat di dengar penderita, seperti kendaraan yang mendekat atau penjahat.
Di banyak negara, penderita gangguan pendengaran dengan anjing pemandu
pendengaran bersertifikat diperbolehkan secara legal menggunakan transportasi
publik, tempat makan umum, dan tempat perbelanjaan, termasuk pasar perkulakan. (Brunner & Suddarth)
DAFTAR PUSTAKA
Ø FKUI. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit
Media Aesculapsus: Jakarta
Ø Suzane C Smeltzer Brenda
G. Bare. Keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth. edisi 8 volume 3. Penerbit EGC: Jakarta
Ø David L. Cowan.
1990. Mengatasi Gangguan Telinga. Penerbit Arcan: Jakarta
Ø Victoria
Moore-Gillon, Nicholas Stafford. 1991. Telinga Hidung Tenggorokan. Penerbit
Binarupa Aksara: Jakarta
Ø George L. Adams, Lawrence R. Boies, Peter H. Higler.
1997. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Penerbit EGC: Jakarta
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMegatone Hearing Aid Specialist
ReplyDeleteAhli Reparasi dan Perawatan Alat Bantu Dengar
Lebih dari 17 tahun melayani Perbaikan , Perawatan , Pemasangan Alat Bantu Dengar dengan layanan pribadi , menjadi sahabat solusi berbagai keluhan Alat Bantu Dengar .Untuk wilayah Bandung dan sekitarnya kami bisa dipanggil melayani ke tempat Anda.Untuk luar kota Bandung Alat Bantu Dengar bisa dikirimkan ke kami menggunakan jasa pengiriman paket TIKI , JNE , atau Pos Indonesia.
Dengan biaya hemat , kami berikan perbaikan dan perawatan terbaik kepada Alat Bantu Dengar Anda.Tersedia pula Alat Bantu Dengar baru,sesuai kondisi kurang pendengaran dan anggaran biaya Anda.
Sementara kami tidak buka toko,hubungi kami segera :
Pak Darto
Jl.Citarip Kidul 46-B
Komplek Citarip Barat , Kopo
Bandung 40233
Layanan Privat Panggilan wilayah Bandung dan sekitarnya.
Telephone : 0226079840
Telephone / SMS / WhatsApp :081320474695
PIN BB : 521FAFB1