PEMBAHASAN
I. Pengertian
§ Tumor adalah pembengkakan atau tonjolan yang tidak normal
§ Kanker adalah penyakit / massa sebagai hasil pertumbuhan yang abnormal dari sel yang autonomyang memperbanyak diri walaupun rangsangan penyebabnya telah hilang.
§ Mioma uteri adalah tumor jinak rahim disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak dan otot rahimnya dominan.
§ Mioma uteri neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan sering disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid (Arif Mansjoer,2000)
II. Perbedaan Tumor dan Kanker
No | Keterangan | Tumor | Kanker |
1. | Differensiasi dan anaplasia | Sel tumor jinak mirip dengan sel noemal, walaupun ada tanda anaplasia (tidak differensiasi) | Tidak sama dengan sel normal dan mengalami diferensiasi |
2. | Kecepatan pertumbuhan | Lebih lambat dan tidak ada nekrosis iskemik dibagian sentral. | Cepat dan terpadat nekrosia iskemik dibagian sentral. |
3. | Invasi lokal - Tumbuh - Sel tumor - Pembedahan | - Massa padat ekspansif sehingga membentuk jaringan ikat padat sekitarnya (simpai) - Menembus simpai - Enukleasi (pembedahan simpai dan jaringan ikat) | - Infiltrat dan invasif, menghancurkan jaringan ikat sekitarnya. - Tidak mempunyai simpai lagi. - Operasi pengangkatan sampai jaringan yang sehat. |
4. | Metastase penyebaran | - Limfogen dan hematogen | - Grading (derajat) - Staging (stadium) |
III. Etiologi
Belum diketahui tetapi diduga dari sel-sel otot yang belum matang . Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara dan faktor keturunan
IV. Faktor Resiko
§ Keturunan
§ Nulipara
§ Usia
§ Masa reprodukasi
§ Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :
Ø Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul) , kadang-kadang punya anak satu.
Ø Sering terjadi abortus.
Ø Terjadi kelainan letak janin dalam rahim.
Ø Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir.
§ Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :
Ø Cepat bertambah besar .
Ø Degenerasi merah dan karnosa
Ø Mioma subserosum
V. Manifestasi Klinik
1. Perdarahan tidak normal
Ø Hiperamenorea perdarahan banyak saat menstruasi.
Ø Meluasnya permukaan endometrium dalam proses maturasi.
Ø Gangguan kontraksi otot rahim
Ø Perdarahan berkepanjangan.
2. Penekanan rahim yang membesar karena pembesaran mioma uteri
Ø Terasa berat dibagian abdomen bagian bawah.
Ø Sukar mikasi dan defekasi .
Ø Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan akibat mioma uteri.
Ø Kehamilan dapat mengalami keguguran
Ø Persalinan prematuritas
Ø Gangguan saat proses persalinan
Ø Tertutupnya tuba pallopii menimbulkan fertilitas.
Ø Kala ke-3 terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.
VI. Pemeriksaan Diagnostik
· Palpasi abdomen
· Pemeriksaan Bimanuil
· USG abdominal dan transvaginal
· Laparoskopi.
VII. Komplikasi
§ Degenerasi ganas
§ Torsi yang menimbulkan nekrosis , sindroma abdomen akut.
VIII. Pentalaksanaan
§ Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan,tidak diberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah menopause.
§ Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu.
§ Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu.
§ Radioterapi
§ Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan.
IX. Pengkajian
§ Riwayat kesehatan , pemeriksaan kesehatan dan pelvis.
§ Pemeriksaan laboratorium
§ Respon psikososial pasien untuk menjalani histerektomi
§ Ansietas berhubungan dengan adanya kanker dan kematian akibat penyakit yang diderita.
X. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan.
- Perubahan pola eliminasi ; BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang memperberat retensi.
- Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
XI. Intervensi dan Rasionalisasi
1. Nyeri berhubungan dengan intervensi pembedahan
§ Kriteria Hasil : Nyeri tidak ada atau terkontrol
§ KIK : Pemberian analgesik yaitu Penggunaan agen farmakologi untuk menurunkan atau menghilangkan nyeri
No | Intervensi | Rasionalisasi |
1. 2. 3. 4. 5. | Tentukan letak nyeri, karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum klien mendapat pengobatan Cek pesanan medis terhadap obat , dosis dan frekuensi pemberian analgesik. Cek riwayat alergi obat Bantu relaksasi untuk memfasilitasi respon terhadap analgesik. Beritahu pasien dan keluarga tentang kebutuhan terhadap obat dan kemungkinan efek samping. | Memberikan data tentang nyeri yang dialami klien sehingga dapat dilakukan tindakan segera. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat. Memberikan informasi . Meningkatkan respon terbaik pada pemberian obat. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan klien tentang terapi obat yang diberikan. |
2. Perubahan pola eliminasi ; BAK berhubungan dengan proses penyakit atau intervensi pembedahan yang memperberat retensi.
§ Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan pemahaman dan penatalaksanaan urin reguler.
§ KIK : Penatalaksanaan urin yaitu pemeliharaan pola eliminasi urin yang optimal.
No | Intervensi | Rasionalisasi |
1. 2. 3. 4. 5. | Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi , bau, volume dan warna. Pantau tanda dan gejala retensi urine yang meliputi tidak ada berkemih dan adanya distensi abdomen bawah. Catat waktu eliminasi urine terakhir. Anjurkan klien untuk minum jumlah air yang yang dianjurkan. Catat waktu berkemih pertama dan penampilan urine stelah prosedur. | Memberikan informasi dasar tentang keadaan klien. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat. Memberikan data tentang adanya perubahan eliminasi urine pada klien. Meningkatkan aliran urin adekuat. Memberikan informasi untuk deteksi dini potensial masalah. |
3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan respon kulit normal terhadap radiasi.
§ Kriteria Hasil : Klien mengidentifikasi reaksi kulit yang diperkirakan reaksi pada radiasi lokal dan kulit akan pulih kembali .
§ KIK : Penatalaksanaan terapi radiasi yaitu membantu pasien mengerti dan meminimalkan efek samping pengobatan radiasi.
No | Intervensi | Rasionalisasi |
1. 2. 3. 4. 5. 6. | Kaji kulit mengenai integritas warna dan drainase. Pantau perubahan integritas kulit Bersihkan daerah pengobatan selama radioterapi. Diskusikan kebutuhan akan perawatan kulit. Hindari penggunaan pakaian sempit pada daerah yang diobati. Hindari peregangan kulit pada daerah yang diobati. | Memberikan informasi tentang rencana Asuhan keperawatan. Mengembangkan identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit. Mencegah peningkatan reaksi kulit , menurunkan kemungkinan terbakar dan atau friksi. Melindungi kulit tang tidak diradiasi dari trauma atau peningkatan reaksi kulit. Menurunkan friksi pada daerah penyinaran. Mencegah trauma mekanik. |
No comments:
Post a Comment