TEORI PENYUSUNAN DIIT PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI
A.
Pola Menu Sesuai dengan Gizi Seimbang
Menu adalah susunan makanan yang
dimakan oleh sesorang untuk sekali makan atau sehari, sedangkan menu seimbang
adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah porsi yang
sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan.
Menurut Depkes RI (2003), umumnya
menu di Indonesia terdiri atas makanan sebagai berikut:
a. Makanan pokok
untuk member rasa kenyang. Diantaranya nasi, jagung, ubi jalar, singkong,
talas, sagu, serta hasil olah seperti mie,
bihun, makroni, dan sebagainya.
b. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada
umumnya mempunyai rasa netral, lebih terasa nikmat.
c. Sayur untuk
memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena biasanya
dihidangkan dalam bentuk berkuah, misalnya sayur daun-daunan, umbi-umbian,
kacang-kacangan dan sebagainya
d. Buah untuk mencuci
mulut, misalnya pepaya, nenas, pisang, jeruk dan sebagainya
B.
Teori Penykit Infeksi
1.
Pengertian
Penyakit
Infeksi, Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
penyakit infeksi atau penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit
infeksi adalah penyakit yang
disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari
satu orang ke orang lain. Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan
jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan
vector.
2.
Contoh-contoh penyakit infeksi :
a)
Disebabkan oleh Bakteri
·
TBC : ditularkan memalui udara
·
Tetanus : melalui luka yang kotor
·
Diare : lalat, air dan jari yang kotor
·
Pneumonia : lewat batuk (udara)
·
Gonorrhea dan sifilis : hubungan
kelamin
·
Sakit telinga : dengan selesma (masuk
angin dan pilek)
b)
Disebabkan oleh Virus
Selesma,
influenza, campak : ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
Rabies
: melalui gigitan binatang
Penyakit
kulit : melalui sentuhan
c)
Disebabkan oleh Jamur
Kurap,
kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui sentuhan atau dari
pakaian yang di pakai secara bergantian.
d)
Disebabkan oleh Parasit internal
(hewan berbahaya yang hidup di dalam tubuh)
Disentri
: ditularkan dari kotoran ke mulu
Malaria
: malalui gigitan nyamuk
e)
Disebabkan oleh Parasit eksternal
(hewan yang berbahaya yang hidup di permukaan tubuh)
Kutu
rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis : penularannya dari orang-orang
yang telah terinfeksi atau melalui pakaian
C.
Diet Penyakit Diare
1. Pengertian. Diare adalah suatu kondisi ketika gerak peristaltik usus lebih cepat
dari biasanya sehingga pengeluaran buang air besar (BAB) lebih encer dan
frekuensinya lebih banyak, yang menimbulkan dampak serius jika mengakibatkan dehidrasi, karena menyebabkan syok hipovolemik
2. Tujuan
1. Menghindari resiko dehidrasi dan
kekurangan elektrolit.
2. Mempercepat pengeluaran bakteri,
bacillus, dll.
3. Mengurangi percepatan peristaltic
usus besar.
4. Memberikan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume
feses, dan tidak merangsang saluran cerna.
5. Memberikan makanan yang adekuat
untuk meningkatkan BB dan mencapai status gizi optimal.
6. Memenuhi kebutuhan cairan.
3. Prinsip/
Syarat Diet
·
Menghindari makanan berserat tinggi
dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8 g/ hari.
·
Menghindari susu, produk susu, dan
daging berserat kasar (liat).
·
Menghindari makanan yang terlalu
berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu tajam.
·
Makanan dimasak hingga lunak dan
dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin.
·
Makanan sering dan diberikan dalam
porsi kecil.
4. Makanan Yang Boleh/ Tidak Boleh
Diberikan
Makanan Yang Boleh Diberikan
|
Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
|
1.
Sumber KH : beras dibubur/ ditim; kentang direbus; macaroni direbus; roti
dipanggang; krekers; tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding.
2.
Sumber protein hewani : daging empuk, ayam, ikan direbus, ditumis, diungkep,
dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam
makanan dan minuman.
3.
Sumber protein nabati : tempe, tahu ditim, direbus, ditumis, pindakas.
4.
Lemak : margarine dan mentega; minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis,
mengoles dan setup.
5.
Sayuran : sayuran rendah serat dan sedang seperti: kacang panjang, buncis
muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumis.
6.
Buah-buahan : semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji)
dan tidak banyak menimbulkan gas seperti: papaya, pisang, jeruk, avokad,
nenas.
7.
Bumbu : garam, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas.
8.
Minuman teh encer.
|
1.
Sumber KH : beras ketan, beras tumbuk/ merah, roti whole wheat,
jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue lainyang manis dan
gurih.
2.
Sumber protein hewani : daging berserat kasar (liat) serta daging, ikan, ayam
yang diawet, digoreng; daging babi; telur ceplok/ digoreng.
3.
Sumber protein nabati : kacang merah serta kacang-kacangan kering seperti
kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo.
4.
Lemak : minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.
5.
Sayuran : sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, daun
papaya, daun dan buah melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan
mentah.
6.
Buah-buahan : buah-buahan yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji
dan pir serta jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas
seperti, nanas, kedondong, durian, nangka.
7.
Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan sebaginya yang tajam
8.
Minuman kopi dan the kental; minuman yang mengandung soda dan alcohol.
|
D.
Diet
Penyakit HIV/AIDS
1. Pengertian. AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi
yang di sebabkan oleh HIV yang dapat menimbulkan infeksi pada sistem organ
tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.
2. Tujuan
(1) Memberikan intervensi gizi
secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua
tahap dini penyakit infeksi HIV.
(2) Mencapai dan mempertahankan
berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot.
(3) Memenuhi semua kebutuhan
energi dan semua zat gizi.
(4) Mendorong perilaku sehat dan
menerapkan diet, olahraga, dn relaksasi.
(5)
Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
3. Syarat diet
· Energi
tinggi, pada perhitugan kebutuhan energi, diperhatikan faktor sres, aktivitas
fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
·
Protein
tinggi yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh
yang rusak.
·
Serat
cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
·
Cairan
cukup, sesuai dengan keadaan pasien.
·
Bentuk
makanan di modifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
·
Makanan
di berikan dalam porsi kecil dan
sering.
E.
Diet Penyakit Malaria
1. Pengertian. malaria merupakan
penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk
yang sudah terinfeksi oleh parasit. Pada dasarnya tidak ada pantangan makanan
untuk penderita malaria, dikarenakan yang diserang oleh parasit ini bukanlah
organ - organ pencernaan seperti halnya Demam Tifoid / tifus.
2. Syarat Diet
·
Makan makanan yang bergizi agar daya
tahan tubuh meningkat
· Berikan banyak minum air putih minimal
2 liter perhari kepada penderita, karena penyakit ini rentan menyebabkan
dehidarsi
· Berikan buah-buahan ataupun sayuran
yang banyak mengandung zat besi agar tidak terjadi anemia ( buah naga, bayam,
dll. )
·
Berikan Susu lowfat tanpa gula