A. KONSEP HYPNOBIRTHING
1.
Pengertian
HypnoBithing berasal dari kata hypno dan birthing.
Hypno dalam bahasa Yunani berarti tidur sedangkan birthing
berarti kelahiran (Myers S, 1999). McCue (2005) mengartikan hipnosis sebagai
sebuah pengaruh yang alami terhadap konsentrasi relaksasi, dimana
disampaikannya gagasan kepada alam bawah
sadar, yang akan mempengaruhi cara berfikir, apa yang dirasakan dan pilihan
yang dibuat. Hipnosis adalah metode
penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, tetapi bukan
berarti tertidur atau tidak sadarkan diri saat praktik (Andriana, 2006).
HypnoBirthing adalah metode relaksasi yang membantu untuk berhadapan
dengan sikap mental dan emosi yang bertentangan dengan kemampuan untuk memberi
kelahiran secara alami dan nyaman jauh lebih dari yang dibayangkan dengan menurun ketakutan, kecemasan, tegangan dan
panik sebelum, selama dan setelah pengalaman kelahiran (Expat Web Site Association Jakarta, 2007).
HypnoBirthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu
hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar
sepenuhnya (ParentsGuide, 2007). HypnoBirthing mengeksplorasi mitos
bahwa memang rasa sakit karena kontraksi adalah hal yang wajar dan dibutuhkan
saat melahirkan normal. HypnoBirthing membantu membangun persepsi
positif terhadap kontraksi, rasa takut menjadi percaya diri (Hanyawanita,
2003).
Berdasarkan uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing merupakan kombinasi antara
proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan
rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik
sebelum, selama, dan setelah persalinan.
2.
Hal yang perlu
disiapkan sebelum melakukan teknik HypnoBirthing
Dalam Hypnobirthing
akan dipelajari teknik-teknik relaksasi dan visualisasi yang akan membantu
ibu selama bersalin dan dengan cepat memulihkan tingkat energi setelah
persalinan. Agar dapat mengkondisi diri sendiri untuk masuk dengan cepat ke
dalam relaksasi dan visualisasi. Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melatih teknik HypnoBirthing :
a.
Waktu Memilih waktu untuk relaksasi di mana tidak
terdapat gangguan. Menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Bisa pagi, siang,
atau malam hari.
b.
Tempat Memilih tempat latihan yang nyaman, tenang,
bersuhu sejuk, dan dengan pencahayaan lembut temaram dan menjadikan tempat itu
sebagai tempat latihan sehari-hari.
c. Alat Menggunakan kaset dan CD musik atau lagu kesayangan yang memiliki
nada atau irama berulang-ulang, tenang, serta lembut untuk menimbulkan respon
tubuh terbaik.
d.
Yang berlatih Memastikan kandung kemih kosong sehingga
tidak perlu bolak-balik ke toilet dan menggunakan busana yang longgar dan
mengenakan kain lembut untuk menutupi tubuh sehingga akan terasa nyaman.
e.
Yang
melatih/Terapis Ibu akan dilatih
oleh terapis baik bidan ataupun yang lain yang telah mendalami ilmu hipnoterapi
spesifik pada bidang kehamilan.
f.
Posisi Relaksasi Memilih posisi yang dianggap paling nyaman
dengan mencoba sesantai mungkin. Bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil
memejamkan mata. (Payne, 2000; Morgan,
2007; Andriana, 2007).
1)
Posisi berbaring
terlentang
Beberapa hal
yang dapat membantu untuk menyamankan posisi berbaring terlentang :
Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
Gambar 1. Posisi Berbaring Terlentang
2)
Posisi menyamping
Posisi menyamping (lateral) terutama dipilih
oleh ibu hamil saat menjalani persalinan tahap
akhir dan sering kali untuk mengeluarkan bayi mereka. Ini juga merupakan
posisi tidur bagi ibu yang sedang hamil.
Gambar 2. Posisi Menyamping
3.
Empat langkah sebelum latihan hypnobirthing :
1) Memutar
kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali hitungan.
Meletakkan jari-jemari kiri dan kanan di
atas bahu, lalu memutar ke
belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali.
2) Untuk merelaksasi
otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan dan kiri sejajar tubuh.
memposisikan telapak kanan menghadap ke atas. Menegangkan telapak kaki hingga
merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan
kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah ke arah
langit-langit.
3) Selanjutnya
relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan terdorong ke arah perut.
Menarik napas panjang lewat hidung
sambil hitung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut. Lakukan 10 kali.
4)
Merelaksasi pikiran. Memejamkan mata sejenak lalu buka
perlahan-lahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata, makin
lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5, mata akan
menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan
terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di
dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”
B.
TEKNIK DASAR HYPNOBIRTHING
HypnoBirthing akan mengajarkan teknik-teknik yang
dibutuhkan untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia selama kehamilan dan
untuk menciptakan kegembiraan, hal-hal positif tentang kelahiran, dan membuat
suatu perbedaan besar terhadap kesehatan emosi dan fisik bayi.
Ada empat teknik dasar hypnobirthing,
yaitu pernapasan, relaksasi, visualisasi, dan pendalaman. Setiap teknik
memiliki beberapa alternatif di mana dapat dipilih salah satunya atau lebih
yang dianggap paling efektif dan paling disukai. Belajar menggunakan keempat
teknik ini, sehingga keempatnya menjadi sebuah kebiasaan, dan akan membantu
mempersiapkan tubuh dan pikiran bagi proses persalinan.
Teknik ini dapat
dipelajari di kelas HypnoBirthing, dan melalui kaset atau CD yang
diberikan oleh instruktur sehingga dapat berlatih setiap hari di rumah.
Pendamping persalinan juga akan mendapatkan naskah untuk digunakan saat ibu dan
pendamping persalinan berlatih bersama dua atau tiga kali seminggu (Morgan,
2007).
Teknik dasar HypnoBirthing merupakan
kombinasi dari beberapa metode. Menurut Davis et al (Dalam Payne, 2000)
tenaga kesehatan profesional dapat menggunakan metode yang dianggap baik. Dapat
menggunakan lebih dari satu metode yang dimunculkan pada satu periode waktu
dengan mengkombinasikan beberapa teknik akan lebih efektif dibandingkan hanya
menggunakan satu teknik.
1.
Teknik Pernapasan
a.
Pernapasan Tidur
Pernapasan tidur
mudah dikuasai, dapat digunakan secara teratur di kelas ibu hamil dan sewaktu
berlatih di rumah. Akan dirasakan bahwa relaksasi datang lebih mudah dan lebih
cepat setiap kali melakukannya. Setelah beberapa kali dilakukan, tubuh akan terbawa ke dalam keadaan relaksasi
sebagai persiapan bagi upaya pendalaman selanjutnya.
b. Pernapasan Lambat
Pernapasan lambat
terdiri dari penghirupan udara secara perlahan, tenang, dan lama dari perut
yang mengarahkan kembali fokus pada apa yang sedang terjadi di sekitar bayi dan
membantu menghadapi setiap kontraksi rahim. Teknik ini akan dibutuhkan selama
persalinan untuk mengimbangi setiap kontraksi rahim.
Saat berkontraksi, rahim akan terangkat.
Pernapasan lambat membantu ibu untuk bekerja sama dengan gerakan ke atas rahim
sewaktu menghirup hingga perut naik setinggi mungkin, seperti mengisi balon di
dalam perut. Hal ini memaksimalkan gelombang otot-otot vertikal, menyebabkan
otot-otot ini bekerja lebih efisien dalam menarik ke atas otot-otot melingkar
di bagian bawah, serta menipiskan dan membuka leher rahim. Bantuan yang
diberikan kepada kedua kelompok otot ini akan memperpendek durasi gelombang,
serta durasi persalinan.
c.
Pernapasan
Persalinan
Pernapasan
persalinan digunakan saat mengembuskan bayi agar keluar pada fase persalinan.
Bernapas ini ditujukan untuk membantu Refleks Mendorong Alami (Natural
Expulsive Reflex/NER) dari tubuh untuk secara lembut menggerakkan bayi ke
arah luar.
Tabel 1. Perbandingan pernapasan persalinan
dengan pernapasan paksa yang diarahkan oleh petugas kesehatan
Pernapasan
Persalinan Sesuai Arahan Ibu
|
Pernapasan Paksa
yang Diarahkan oleh Petugas Kesehatan
|
1)
Memungkinkan
orang tua mempertahankan kendali atas persalinan.
2)
Menghemat energi
ibu.
3)
Menghasilkan
pasokan oksigen yang berkesinambungan
bagi si bayi.
4)
Secara lembut
membuka jalan lahir agar bayi turun dengan mulus.
5)
Meningkatkan
kemungkinan melahirkan dengan perineum utuh.
6)
Jaringan
perineum membuka secara alami sehingga
bayi dapat keluar dengan lembut.
7)
Bayi
mempertahankan kecepatan denyut jantung yang sehat selama turun melalui jalan
lahir.
|
1)
Melelahkan ibu
dan mengurangi efektivitas serta
partisipasinya dalam proses persalinan.
2)
Menutup dan
mempersempit bukaan vagina di depan
bayi.
3)
Campur tangan
darurat dapat terjadi. Sang ibu kelelahan dan bayinya.
4)
Memecah pembuluh
darah di mata dan wajah ibu.
5)
Berperan
menyebabkan robeknya jalan lahir atau perlunya episiotomi.
6)
Menyerahkan
kendali persalinan kepada orang lain.
7)
Membatasi aliran
oksigen ke bayi, sering kali menyebabkan perlambatan kecepatan denyut jantung
bayi (stres janin)
|
Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
2.
Teknik Relaksasi
a.
Relaksasi
Progresif
Bayangkan setiap bagian tubuh, dari ubun-ubun
hingga ujung kaki, diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut.
Sumber: Hypnobirthing
The Mongan Method
Gambar 4 : Relaksasi Progresif
Menarik napas dalam, ketika menghembuskan
napas, membiarkan napas secara alami mengalir turun, menyebabkan otot-otot
melemas secara total. Menarik napas dalam dan dengan cepat menghitung
angka-angka sambil mengembuskan napas, dengan segera membawa bagian-bagian
tubuh ke keadaan lemas. Makin cepat memikirkan angka-angka tersebut, makin
cepat akan merasakan efeknya.
b.
Huruf yang
Menghilang
Teknik serupa untuk membawa diri ke tingkat
relaksasi yang dalam adalah dengan menggunakan latihan huruf yang menghilang.
Ini mungkin merupakan teknik relaksasi yang tidak terlalu sulit. Latihan ini
adalah salah satu cara tercepat untuk membawa diri ke keadaan yang nyaman
setiap saat. Dianjurkan khusus untuk mempertahankan perasaan tenang selama masa
penyesuaian setelah bayi lahir.
Dengan latihan, akan didapatkan bahwa saat
mencapai huruf “C” pertama atau kedua, huruf-huruf lain dalam urutan abjad akan
terhapus dari pikiran. Akan terlalu sulit untuk mengucapkan atau berfikir
tentang huruf-huruf, dan tubuh akan lunglai.
Menutup mata dan menarik nafas cepat dab
dalam kemudian membayangkan huruf- uruf mengelinding, membiarkan kepala, leher
dan bagian atas tubuh dengan cepat terbenam.
c.
Pijat Sentuhan
Ringan
Pendamping persalinan biasanya diajarkan
tentang seni pijat sentuhan ringan, suatu teknik yang dikembangkan oleh
Constance Palinsky dari Michigan yang meneliti mengenai manajemen nyeri dan
pengeluaran endorfin (Chopra, 2007).
Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method
Gambar 5 : Pijat Sentuhan Ringan
d.
Jangkar
Dalam praktik hipnosis, jangkar berarti
menciptakan jejak atau sinyal yang menetap melalui asosiasi dengan sikap tubuh,
suara, bayangan, atau sentuhan. Pikiran atau sugesti itu dijangkarkan dalam
ingatan bawah sadar. Pada Hypnobirthing, pendamping persalinan akan
menanam sebuah jangkar yang merupakan sinyal untuk masuk lebih jauh ke dalam
relaksasi, dengan cara meletakkan tangannya di bahu ibu selama sesi latihan.
Pendamping persalinan akan memberi instruksi kepada sang ibu, bila merasakan
ada tangan diletakkan di bahu, dengan tekanan lembut ke bawah, segera melemas
dua kali lebih dalam dibandingkan saat itu. Disarankan agar menjadikan metode
ini sebagai bagian reguler dari latihan bersama.
3.
Teknik Visualisasi
Latihan visualisasi hanyalah alat untuk membantu
selama persalinan. Mungkin akan ditemukan bahwa satu atau semua latihan ini
bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan melemaskan tubuh. Visualisasi dapat
dilakukan dengan membayangkan tempat yang kaya akan sensori imajinasi seperti
cahaya, suara, bau, rasa, bentuk, dan suhu yang dapat memberikan rasa tenang
dan aman. Tempat tersebut bisa berupa laut, padang rumput, danau atau hutan
(Walsh, 2001). Terkadang diperlukan mendekorasi tempat agar dapat membantu
visualisasi. Sebagai contoh, mengambar permanen matahari terbenam di dinding, lukisan pemandangan hutan atau
bola kaca di sebuah gunung saat musim semi (Swanson, 2007).
a.
Relaksasi Pelangi
Relaksasi Pelangi adalah teknik visualisasi
dasar pada Hypnobirthing. Dianjurkan mendengarkan seluruh CD Hypnobirthing
Rainbow Relaxation (tersedia melalui HypnoBirthing Institute). Jika
mengikuti kelas HypnoBirthing, instruktur akan memberikan CD
tersebut untuk latihan pribadi setiap hari.
Pengulangan kata secara khusus dirancang
untuk membantu melepaskan diri dari dunia sekitar dan membawa ke tingkat
relaksasi yang ingin dicapai secepatnya. Pendamping persalinan akan mengiringi
menuju keadaan relaks, atau dengan mendengarkan CD.
Pendamping persalinan adalah peserta aktif di
sepanjang proses persalinan. Dalam Hypnobirthing, pendamping persalinan
bukanlah penonton yang tidak berdaya
atau tidak tahu apa-apa. Sebaliknya, ia adalah fasilitator terlatih dan
pendukung utama bagi ibu yang akan melahirkan. Ikatan yang terjadi antara ibu,
bayi, dan pendamping persalinan selama masa penantian yang indah ini,
dikombinasikan dengan relaksasi terkondisi dari sang ibu, merupakan kunci utama
bagi persalinan yang memuaskan ibu dan pasangan.
Pendamping persalinan seharusnya sesering
mungkin berlatih relaksasi bersama ibu. Latihan ini penting agar dapat beralih
ke tingkat relaksasi yang lebih dalam saat mendengar suara pendamping. Latihan
ini juga akan memperkuat ikatan batin di antara ibu dan pendamping
persalinan seiring makin mendekatnya
saat persalinan. Sambil mengulang-ulang rangkaian warna, pendamping persalinan
sebaiknya mengusapkan tangan dan lengan ibu dalam gerakan lembut ke atas,
menstimulasi aliran relaksasi alami yang akan menyebar ke seluruh tubuh selagi
ibu berada dalam fase penipisan dan pembukaan.
b.
Mawar yang Merekah
Salah satu visualisasi yang paling sederhana
dan efektif adalah mawar yang sedang merekah. Gunakan teknik pernapasan untuk
membawa diri ke dalam relaksasi, kemudian tutuplah mata dan bayangkan bayi
bergerak dengan lembut ke pintu keluar rahim.
Membayangkan pembukaan perineum secara
bertahap seperti merekahnya helai-helai kuntum mawar yang lembut. Visualisasi
ini sebaiknya dilakukan selama hari-hari terakhir kehamilan untuk mencapai
awitan (onset) persalinan dan selama fase pembukaan dan keluarnya bayi.
c.
Pita Satin Biru
Pejamkan mata dan bayangkan otot, bukan
sebagai serat tetapi sebagai pita satin biru yang secara lembut dan mudah
melonggar karena tarikan berirama dari otot-otot vertikal, yang berputar ke
atas dan belakang, ibu dapat melatih visualisasi ini sampai usia akhir
kehamilan sehingga visualisasi itu
muncul saat fase penipisan dan pembukaan pada persalinan.
4.
Teknik Pendalaman
Teknik-teknik ini merupakan teknik yang dapat
memperdalam relaksasi ke suatu titik dimana tubuh akan lemas total, dan berada
dalam keadaan hampir amnesia.
Latihan-latihan yang akan dilakukan bersama
terapis yang akan membantu mencapai tingkat relaksasi mendalam menjelang
selesainya masa kehamilan dan mulainya penggunaan pernapasan persalinan.
Relaksasi total ini memungkinkan ibu masuk ke dalam tubuhnya dan bayinya.
Seorang ibu sering kali tetap berada dalam situasi mendalam ini selagi
menghembuskan bayi ke dalam melalui jalan lahir hingga si bayi muncul. Untuk
melatih kombinasi teknik ini, bernapaslah hingga masuk ke dalam relaksasi.
Setelah dengan nyaman merasakan tubuh lemas, itu berarti ibu siap untuk
melangkah maju.
a.
Relaksasi Sarung
Tangan
Relaksasi sarung
tangan (glove relaxation) adalah yang pertama dari suatu kombinasi
teknik-teknik pendalaman, dan merupakan salah satu cara terbaik bagi ibu dan
pendamping persalinan untuk menanamkan sebuah jangkar bagi relaksasi yang
mendalam dan menenangkan. Teknik ini juga cukup efektif selama persalinan dan
kelahiran. Oleh karena itu, dianjurkan agar teknik ini dijadikan salah satu
unsur dari sesi latihan.
b.
Depthometer
Tujuan dari
latihan ini adalah untuk merasakan tubuh dalam tingkat relaksasi yang sangat
dalam, jenis yang akan gunakan selama tahap lanjut dari fase pembukaan
persalinan.
c.
Katup Gerbang
Sensoris
Ini adalah teknik
visualisasi yang dengan mudah membantu menghilangkan sensasi di bagian-bagian
tertentu tubuh, seperti relaksasi sarung tangan. Imajinasi katup pengendali ini
dapat digunakan untuk beragam hal. Misalnya, menjaga tekanan darah dalam
tingkat yang aman dan sehat, mempertahankan jumlah cairan ketuban, dan
mengendalikan tingkat stres.
d. Distorsi Waktu
Setelah berhasil
menguasai seni membawa tubuh ke dalam relaksasi, mungkin ingin mulai melatih
distorsi waktu. Saat berada dalam keadaan relaksasi, berilah sugesti pada diri
bahwa setiap lima menit akan terasa seperti satu menit. Sewaktu persalinan,
saat mendekati akhir dari fase penipisan dan pembukaan, pendamping persalinan
akan memberi sugesti bahwa setiap 20 menit akan terasa seperti lima menit.
Distorsi waktu adalah bagian yang penting dari persalinan dan termasuk dalam
bisikan-bisikan yang diucapkan oleh pendamping persalinan.
Hilangnya
orientasi waktu ini, dan keadaan amnesia yang menyertainya, datang pada saat
persalinan, ketika berada dalam relaksasi mendalam sehingga ibu sulit
berbicara, dan kehilangan kesadaran tentang orang-orang di sekitarnya. Ini
adalah karunia alam yang dapat terjadi pada semua persalinan jika para ibu mau
melepaskan, membawa dirinya dalam-dalam, dan menyerahkan persalinan kepada
tubuhnya dan bayinya sendiri (Morgan, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Hypnobirthing. Jakarta:Grasindo. 2008
Amiruddin, R. 2007. Faktor-faktor Partus Lama di RSIA Siti
Fatimah Makasar. Surabaya: S2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran,
terjemahan (terjemahan). Jakarta: EGC
Chandra, E. 2005. Baby Guide. Bali: Maxmadia
Cholil, A. 2002. Lokakarya Pengembangan Konsep Gerakan
Sayang Ibu –Pita Pitih. Bogor: MNH
Mander,R.2003. Nyeri Persalinan (terjemahan). Jakarta:
EGC
Morgan.
Hypnobirthing in Labor Practice. Article.
2007
Nolan, M. 2003. Kehamilan dan Melahirkan (terjemahan).
Jakarta: Arcan
Payne.
Hypnobirthing. Article. 2000
Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sofyan, M,at.all. 2003. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta:
PP IBI
Susilawati.
Sumber Kecemasan dalam Persalinan. Makalah. 2005
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
No comments:
Post a Comment