a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat. Respon inflamasi dibagi kedalam 3 fase :
• fase pertama :
adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan pembuluh darah ditempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinya kini,histamin, sel darah putih. Kinin berperan dalam memperbaiki permeabilitas kapiler sehingga protein, leucosit dan cairan yang lain dapat masuk ketempat yang cedera tersebut.
• Fase kedua :
pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan lain yang dihasilkan ditempat cedera.
• Fase ketiga :
Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut.
b. Respon refleks nyeri
respon ini merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.
Bagaimana dengan GAS. Gas merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.
GAS terdiri dari beberap fase :
1. reaksi alarm ( peringatan )
melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke otot. Peningkatan ambilan O2 dan meningkatnya kewaspadaan mental.
Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan “ respons melawan atau menghindar “. Respon ini bisa berlangsung dari menit sampai jam. Bila stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi.
2. fase resistensi
tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.
3. Fase kehabisan tenaga
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersbut.
Jadi kalau dilihat joke dari teman saya tersebut terkadang kita berpikir bahwa apa yang dikatakan nya ada benarnya. Seperti kata orang bijak “ tantangan bukan untuk dijauhi apalagi dihindari tetapi untuk kita hadapi. Barangsiapa yang mampu menghadapi, kelak ia termasuk individu yang sukses. Begitu juga dengan stress, Tanpa stress dunia ini terasa hambar…………….maka hadapi dia dengan tersenyum........
Semua hal terjadi karena sebuah alasan, bahkan angin bertiup pun untuk sebuah tujuan.
Wednesday, October 7, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...
-
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N DENGAN AS AM URAT PADA N Y. N Pengkajian A. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga ...
-
POSTER SENAM NIFAS Senam Nifas 1. Def i nisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang ...
-
Pengertian Kondom kateter adalah alat drainase urine eksternal yang mudah untuk digunakan dan aman untuk mengalirkan urine...
No comments:
Post a Comment