Tuesday, August 26, 2014

laporan pendahuluan askep keluarga 1

LAPORAN PENDAHULUAN 
Kunjungan ke :1
Tanggal : 21 Juli 2013

1.     Latar Belakang
Nama                : Ny. Y
Usia                  : 70 tahun
Keluhan            : Klien mengeluh sakit kepala

a.     Karakteristik Keluarga
Ny. Y merupakan kepala keluarga karena suami Ny. Y sudah meninggal 13 tahun yang lalu, Ny. Y memiliki 3 orang anak, tetapi anak pertama dan kedua Ny. Y sudah meninggal, saat ini Ny. Y hanya tinggal dengan anak ketiga yang berumur 33 tahun yang sudah menikah. Maka keluarga Ny. Y berada pada tahap perkembangan keluarga dengan orang tua usia pertengahan.
b.    Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Sejauh mana pengetahuan Keluarga Ny. Y dalam mengatasi keluhan Ny. Y
c.     Masalah Keperawatan
Gangguan rasa nyaman (sakit kepala)

2.     Proses keperawatan
a.     Diagnosa keperawatan keluarga
Gangguan rasa nyaman (sakit kepala) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat klien dengan hipertensi 
b.    Tujuan Umum
Setelah diadakan pertemuan selama 1x30 menit diharapkan klien dan keluarga klien dapat mengenal masalah dan mampu melakukan perawatan pada penderita hipertensi
c.     Tujuan khusus
Keluarga dapat melakukan sendiri perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
Implementasi Tindakan Keperawatan
a.     Metode                  : ceramah dan diskusi
b.    Media dan Alat       : booklet hipertensi

4.     Evaluasi
Kriteria
1.     Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah dibuat dan dikonsultasikan dengan pembimbing
b. Alat - alat yang diperlukan sudah dipersiapakan
c. Kontrak waktu dengn keluarga sesuai dengan rencana
2.  Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncankan
b.Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikanresponyang baik.
c. Mahasiswa mengajukan pertanyaan dan melakukan observasi
d. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Kriteria hasil
Klien dan keluarga klien dapat mengenal masalah dan mampu melakukan perawatan pada penderita hipertensi


PURPEL GIRL PHOTOGRAPHY

PURPEL GIRL PHOTOGRAPHY
@ANAJEMM on IG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SENAM HIPERTENSI



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SENAM HIPERTENSI
A. Nama Kegiatan
Senam Hipertensi
B. Pengertian
Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress (faktor yang mengelola hipertensi).
C. Tujuan
Untuk menurunkan tekanan darah
D. Waktu
Dilakukan setiap hari ±10 menit / senam
E. Prinsip Senam
1.    Selalu memperhatikan tekanan darah sebelum dan sesudah senam
2.    Latihan dilakukan secara bertahap
3.    Latihan dilakukan secara teratur.
F. Langkah-langkah
1. PEMANASAN
a.    Tekuk kepala kesamping lalu tahan dengan tahan pada sisi yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.
b.    Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.
2. KEGIATAN INTI
a.    Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari hentakan.
b.    Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil mengatur nafas.
c.    Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakan dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan. Lalu ganti dengan sisi lainnya.
d.    Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan dan semampunya.
e.    Hampir sama dengan gerakan inti I, tapi kaki digerakan ke samping. Kedua tangan dengan jemari mengepal kearah yang berlawanan. Ualangi dengan sisi bergantian.
f.     Kedua kaki dibuka lebar dari bahu. Satu lutut agak ditekuk dan tangan yang searah lutut dipinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan semampunya.
3. PENDINGINAN
a.    Kedua kaki dibuka selebar bahu. Lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8- 10 x dan lakukan pada sisi lainnya.
b.    Posisi tetap tautkan kedua tangan lalu gerakan ke samping dengan gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya. Dan tahan dengan hitungan yang sama.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N DENGAN ASAM URAT PADA NY. N



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. N  DENGAN ASAM URAT PADA NY. N

Pengkajian
A.   Data Umum
1.   Nama Kepala Keluarga             : Ny. N
2.   Alamat                                       : Jln. Mekarjaya RT/RW 02/02 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara
3.   Pekerjaan                                  : Tidak Bekerja
4.   Pendidikan                                 : SMP
5.   Komposisi Keluarga dan Genogram
No
Nama
Hub. keluarga
L/P
Umur (thn)
Pendidikan
1
Ny. R
Istri
P
69th
SMP
2
Ny. D
Anak
P
45th
SMA
3
Ny. Y
Anak
P
44th
SMA
4
Tn. R
Anak
L
37th
D3


6.    Tipe keluarga
       Tipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga besar (extended) yaitu terdiri dari 3 keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah.
7.    Suku / Bangsa  
Seluruh angota keluarga Ny. N bersuku sunda, menurut penuturan Ny. N tidak ada norma budayanya yang bertentangan dengan kesehatan.
8.    Agama  
       Ny. N dan keluarga besarnya menganut agama Islam. Ny. N mengatakan selalu berdoa kepada tuhan YME dan menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
9.    Status Sosial Ekonomi
       Ny. N tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Anaknya yang satu rumah dengannya yang sering membuat makanan seperti catering, atau pesanan-pesanan dari orang lain. Ny. N hanya menerima pemberian anaknya berupa barang dan makan bersama. Sedangkan untuk keperluan sehari-hari lainnya sudah diurus oleh anak-anaknya.
10.  Aktivitas Rekreasi
Aktifitas rekreasi keluarga Ny. N lebih banyak di lakukan dengan cara menonton televisi bersama. Sedangkan Ny. N sering mengikuti pengajian, kegiatan rutinan yang diadakan di RW 02, seperti posbindu dan senam yang diadakan seminggu sekali di Kantor Kejaksaan.
  
B.   Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11.  Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. N adalah keluarga dengan usia pertengahan dengan tugas perkembangan :
a.    Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b.    Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll.
c.    Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
d.    Melakukan “Live Riview”
12.  Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini sudah terpenuhi dengan indicator :
a.    Ny. N telah mampu mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, dengan saling menjaga komunikasi dan saling memperhatikan dengan anggota keluarga.
b.    Ny. N mampu beradaptasi dengan kehidupannya saat ini yang sudah tidak memiliki pasangan. Ny. N mampu berkarya dengan kehidupannya di usia lanjut dengan membuat berbagai jenis makanan untuk dijual.
c.    Ny. N mampu menciptakan hubungan yang harmonis dalam anggota keluarga serta mampu bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Sedangkan tugas perkembangan keluarga Ny. N saat ini belum terpenuhi dengan indikator  yaitu Ny. N belum mampu melakukan ‘Live review”. Ny. N mengungkapkan Live review dapat membuatnya sedih.
13.  Riwayat Keluarga inti
Di keluarga Ny.N yang tinggal serumah sebagian besar sehat tidak mempunyai penyakit, tetapi Ny. N sendiri memiliki penyakit hipertensi. Suami Ny. N dan anaknya yang ke-3 telah meninggal dunia karena memiliki penyakit jantung.
14.  Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny.N mengatakan dalam keluarganya mempunyai penyakit keturunan. Sedangkan pada keluarga suaminya memiliki riwayat penyakit jantung, yang menular pada suami Ny. N dan anak Ny. N.


C.   Pengkajian Lingkungan
15.  Karakteristik Rumah
Rumah klien terlihat bersih dan rapih, lantai rumah klien dari keramik dan rumah permanen, luasnya 14 tumbak dan bangunannya terdiri dari 6 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi dan halaman rumah yang digunakan untuk tanaman hias dan sebagian halaman digunakan utuk berjualan makanan tetapi hanya pada saat bulan puasa saja. Penerangan rumah cukup sehingga tidak membutuhkan lampu untuk penerangan pada siang hari. Sinar matahari bisa masuk pada pagi hari diruangan depan sehingga di dalam rumah tidak terlihat gelap, terdapat jendela dan ventilasi, serta pintu selalu terbuka di pagi hari. Ruangan keluarga mendapat penerangan dari halaman belakang yang atapnya hanya menggunakan asbes.
Keluarga Ny. N mempunyai jamban keluarga dalam rumah yang terletak dekat dapur. Kamar mandinya ada 2, antara WC dan tempat mandi terpisah. Tembok kamar mandi tidak licin, jarak septic tank dengan sumber air adalah 10 meter. Sumber airnya dari sumur gali dengan menggunakan ZPAM, sedangkan tempat penampungan airnya di bak dan di gentong. Sampah dikumpulkan di tempat sampah yang terbuka dan kemudian dIangkut oleh petugas sampah.

kadang mengasuh cucunya di rumah jika tidak ada kegiatan diluar. Jika tidak ada halangan di madrasah Al Bayyinah. Ny.N mengikuti pengajian setiap hari pada saat bulan puasa dan setiap rabu dan jum’at pada saat hari-hari biasa. Ny. N merupakan mantan ibu RW selama 40 tahun. Ny.
17.  Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.N dan keluarga berasal dari Sumedang lalu pindah ke Bandung karena orangtuanya tinggal di Bandung. Pada tahun 1967 Ny. N pindah ke Sangkuriang, Jl. Mekarjaya RW 02 RT 02 karena mengikuti suami.
18.  Perkumpulan Keluaga dan Interaksi dengan Masyarakat
            Keluarga dapat berinteraksi baik dilingkungan sekitarnya dan tidak ada masalah dengan tetangganya. Ny. N selalu mengikuti pengajian dan satu minggu sekali di dekat rumahnya.

D.   Strukutur Keluarga
19.  Sistem Pendukung Keluarga
Ny. N mengatakan di dalam keluarganya saat ini ada yang sakit yaitu cucunya Ny. N dari anak yang terakhir. Ny. N sering merawatnya karena Ibu dan Bapaknya bekerja. Saat ini cucunya mengalami diare sejak 2 hari yang lalu. Sehingga dbutuhkan perhatian khusus untuk nutrisinya dan perhatiannya. Apabila sakit berlanjut dan BAB semakin sering Ny. N membawanya ke puskesmas.
20.  Pola Komunikasi Keluarga
Menurut Ny. N komunikasi antar anggota keluarganya berjalan dengan baik. Setiap anggota keluarga saling terbuka jika sedang mempunyai masalah. Dan apabila anaknya tidak mau bercerita tentang masalahnya Ny.N selalu menanyakan apa yang terjadi pada anak-anaknya. Bahasa yang digunakan dalam sehari-hari yaitu sunda.



21.  Strukutur Kekuatan Keluarga
Dalam memecahkan masalah sehari-hari keluarga biasanya bermusyawarah dengan anak- anaknya, kemudian diambil keputusan secara bersama-sama atas pertimbangan semuanya.
22.  Struktur Peran
Ny. N disini berperan sebagai nenek bagi cucu-cucunya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Ny. N biasanya membantu salah satu anaknya membuat ku-kue pesenan. Dan juga membantu anaknya yang bekerja keluar untuk mengurus cucunya. Tn. D berperan sebagai anak pertama, sudah menikah dan memiliki anak. Tetapi istrinya sudah meninggal.  Ny. Y berperan sebagai anak kedua dan belum menikah. Ny. Y membuka usaha sendiri dengan membuat kue-kue atau catering jika ada yang pesan.  Tn. R berperan sebagai anak keempat karena anak ketiga Ny. N sudah meninggal karena penyakit jantung.
23.  Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya dan tidak bertentangan dengan kesehatan dan masyarakat. Nilai dan norma keluarga yang berlaku di keluarga ini menyesuaikan dengan nilai agama. Ny.N mengajarkan agama sejak dini pada anak-anaknya dan selalu menerapkan disiplin pada keluarganya dengan cara membiasakan bangun pagi dan sarapan setiap pagi.

E.    Fungsi Keluarga
24.  Fungsi Afektif
Ny.N mengatakan sangat menyayangi anak-anak dan cucunya dan sebaliknya. Mereka sering berkumpul bersama dan berbincang-bincang.
25.  Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny.N berhubungan baik dengan anggota keluarga lainnya begitu pun sebaliknya. Ny.N selalu mengikuti kegiatan diluar ataupun didalam rumah, seperti membuat kolak untuk dijual saat menjelang buka puasa, membantu membuat kue-kue pesanan dan mengasuh cucunya. Ny. N juga sering menguikuti pengajian di dekat rumahnya.
26.  Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Ny. N menganggap kesehatan merupakan sesuatu hal yang penting, dan harus disyukuri, karena setelah sakit kesehatan itu mahal. Saat dikaji Ny.N mengatakan keluarganya sebagian besar sehat, Hanya saja anaknya yang keempat.telah meninggal karena mempunyai riwayat sakit jantung seperti suaminya. Ny. N mengatakan jika anak-anaknya yang lain tidak memiliki peyakit jantung. Dan juga sejak 2 hari yang lalu cucunya dari anaknya yang keenam mengalami diare. Keluarga biasa membawa terlebih dahulu ke Puskesmas. Dan memberi obat sesuai yang diberi Puskesmas. Jika sakt berlanjut keluarga akan membawanya ke Rumah Sakit. Ny. N mempunyai penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Setiap terasa sakit Ny. N selalu meminu =m obat yag sudah diberikan dari puskesmas.
Didalam keluarga Ny. N biasanya makanan tidak diatur-atur. Sehingga Ny. N yang memiliki hipertensipun tidak dapat melakukan diit hipertensi dengan baik karena menyesuaikan dengan makanan yang lain. Keluarga biasa makan 3x perhari. Dengan menu makanan seperti nasi, sayur, lauk/daging, tahu, tempe dan buah-buahan.
1)    Fungsi Reproduksi
Dari pernikahannya dengan Tn. C , Ny. N memiliki 6 orang anak. Dan saat ini sudah dewasa. Ny. N sudah mengalami lansia dan dapat menerima keadaannya. Ny. N sudah mengalami menopause.
2)    Fungsi Ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan anak-anaknya. Ny. N tidak biasa menerima uang. Tetapi semua sudah diatur oleh anak-anaknya dari mulai kebutuhan rumah, kebutuhan makan, sampai kebutuhan Ny. N seperti baju, sendal atau yang lainnya. Saat ini keluarga Ny. N merasa cukup dengan keadaan ekonominya walaupun masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

a.    Stress dan Koping Keluarga
1)    Stres Jangka Pendek
Ny. N mengalami ketakutan karena anaknya yang kedua belum menikah padahal saat ini sudah berusia 44tahun. Dahulu anaknya mau menikah, tetapi calon suaminya meninggal, sehingga tidak jadi menikah. Ny. N selalu berharap kalau anaknya dapat segera menikah.
2)    Stres Jangka Panjang
Ny. N tidak memiliki masalah yang sering dipendam.
3)    Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Ny. N hanya berharap, memohon dan berdo’a kepada Allah supaya diberikan yang terbaik untuk anaknya.
4)     Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga Nn.N jika mempunyai masalah maka mereka akan bermusyawarah dengan anggota keluarga yang lainnya.
5)    Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam keluarga tidak ada strategi disfungsional.

b.    Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
An.B
Umum

1.    Penampilan umum

Kesadaran
CM
Kebersihan personal
Bersih
Postur dan cara berjalan
Postur tubuh simetris, berjalan tanpa bantuan
Tanda-tanda vital
TD : 170/100 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,5 C
R : 21 x/m
2.    Status mental dan cara berbicara

Status emosi
Stabil
Orientasi
Dapat mengenal orang, waktu dan tempat
Proses berfikir
Normal, bisa merespon pertanyaan dengan cepat.
Gaya berbicara
Bicara santai dan lancar.
PEMERIKSAAN KULIT
Terlihat bersih, lembab, tidak bau, tidak terdapat lesi.
KUKU
Terlihat kurang bersih dan sedikit panjang, CRT baik < 2 dtk
PEMERIKSAAN KEPALA

Bentuk dan sensori
Muka simetris, sensasi normal gerakan pipi, alis simetris
Rambut
Rambut & kulit kepala bersih, hitam, distribusi merata
Mata
Letak simetris, bola mata dapat bergerak mengikuti arah tangan pemeriksa, tdk nyeri, reaksi cahaya +, konjungtiva tdk anemis, kornea tidak ikterik, tdk pkai kacamata.
Hidung
Bentuk simetris, warna kulit sama dg sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab, ada bulu hidung, penciuman baik.
Telinga
Daun telinga simetris KIKA, bersih, tdk ada benjolan, tdk bengkak, tdk nyeri tekan pd masteudeus, tdk ada serumen dan pendengaran normal.
Mulut
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dpt bergerak kiri kanan tdk pucat, lidah dpt mrasakan rasa dg baik.
Leher
Simetris, warna sama dg kulit, tdk ada pembesaran JVP, tiroid. Dpt bergerak proporsional ke kiri kanan atas bawah.
Dada (pernafasan)
Simetris, warna sama dengan kulit, tdk terdapat tonjolan abnormal, dpt bergerak seimbang ke atas, nafas 21 x /mnt, taktil fremitus sama kiri kanan, suara nafas normal.
Dada (kardiovaskuler)
Tidak ada tonjolan dan massa, intercosta rata, dullnes, BJ 1 dan BJ2 Normal, tdk terdapat BJ 3 dan 4..
Perut
Inspeksi : Perut datar, warna sama dg kulit skitar, tidak terdapat lesi dan massa.

Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk traba massa, hepar tidak traba.

Auskultasi : bising usus 8 x / menit

Perkusi :Suara timpani
GENITALIA DAN ANUS
Tidak dikaji
EKSTREMITAS

EKSTREMITAS atas dan bawah
Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tdk ada tonjolan, dpt mengangkat dan menahan beban dg baik, reflex baik.

c.    Harapan Keluarga
Ny.N selalu berharap agar penyakitnya dapat segera sembuh dan tekanan darahnya dapat kembali normal.


2.    Diagnosa Keperawatan
a.          Analisa Data
Data
Interpretasi data
Masalah
DS :
a.    Ny. N mengatakan serasa sakit pundak dan bahu.
b.    Ny. N mengatakan terasa pusing.
c.    Ny. N mengatakan biasanya tekanan darahnya tidak terlalu tinggi karena jika tekanan darahnya 140/90 mmHg akan terasa pusing.
d.    Ny. N mengatakan selalu mengkonsumsi obat hipertensi yang di berikan dari Puskesmas.
e.    Ny. N mengatakan tahu tentang penyakit hipertensi dan diit makanan hipertensi, tetapi tidak bisa melakukan diit, karena makanannya disesuaikan dengan seluruh anggota keluarga.
 DO :
a.    TD : 170/100 mmHg
b.    N : 82 x/mnt
c.    S : 36,5 C
d.    R : 21 x/m
e.    Pusing
f.     Nyeri pundak
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi.
















 Perubahan perfusi jaringan serebral

















b.    Perumusan Diagnosa Keperawatan
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi.

3. Penapisan Masalah
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1
Sifat masalah ancaman kesehatan:
Aktual
3/3 x 1
1
Ancaman kesehatan yang memerlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk menghindari bahaya lebih lanjut.
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2
1
Masalah dapat diatasi sebagian karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarganya yang sakit
3
Potensi masalah untuk dicegah : cukup
2/3 x 1
2/3
Cukup, masalah sudah berlangsung cukup lama, anggota keluarga mendukung dan peduli terhadap anggota keluarga yang sakit.
4
Menonjolnya masalah : segera ditangani
2/2 x 1
1
Masalah harus segera ditangani. Keluarga menyadari dan memahami munculnya masalah.


Jumlah
3  2/3



4. Perencanaan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Intervensi
Rasional
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi.
Yang ditandai dengan:
a.    Ny. N mengatakan serasa sakit pundak dan bahu.
b.    Ny. N mengatakan terasa pusing.
c.    Ny. N mengatakan biasanya tekanan darahnya tidak terlalu tinggi karena jika tekanan darahnya 140/90 akan terasa pusing.
d.    Ny. N mengatakan selalu mengkonsumsi obat hipertensi yang di berikan dari Puskesmas.
e.    Ny. N mengatakan tahu tentang penyakit hipertensi dan diit makanan hipertensi, tetapi tidak bisa melakukan diit, karena makanannya disesuaikan dengan seluruh anggota keluarga.
 DO :
a.    TD : 170/100 mmHg
b.    N : 82 x/mnt
c.    S : 36,5 C
d.    R : 21 x/m
e.    Pusing
f.     Nyeri pundak
Setelah dilakukan intervesnsi keperawatan selama 5x pertemuan, Tekanan darah Ny. N dapat kembali normal.
Keluarga mampu:
1.  Mengenali masalah tekanan darah tinggi.

a.    Keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi







b.    Keluarga mampu menjelaskan penyebab hipertensi












c.    Tanda dan gejala hipertensi

















d.    Komplikasi hipertensi



















e.    Menyebutkan cara pencegahan hipertensi




















f.     Menyebutkan  makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi



















2. Setelah 2 X pertemuan keluarga dapat melakukan senam hipertensi






Respon verbal








Respon verbal












Respon verbal















Respon verbal


















Respon verbal



















Respon verbal




















Respon psikomotor






a.    suatu peningkatan tekanan darah yang tidak normal baik systole maupun diastole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg (Mansjoer Arif 2001 : 518).


b.    Penyebab hipertensi:
1)    Faktor usia (> 40 tahun)
2)    Mengkosumsi lemak, tinggi garam dan karbohidrat
3)    Obesitas
4)    Merokok, kopi, alkohol
5)    Penggunaan alat kontrasepsi hormon
6)    Stressor psikologi.
7)    Menopouse.
8)    Kurang bergerak

c.    Tanda dan gejala hipertensi
1)     Tekanan darah > 140/90 mmHg
2)     Pusing.dan sakit kepala
3)     Sukar tidur dan gelisah
4)     Mudah lelah dan cepat marah
5)     Sering BAK pada malam hari
6)     Perasaan pegal pada bahu
7)     Mual dan muntah
8)     Penglihatan kabur
9)     Kurang nafsu makan

d.    Komplikasi hipertensi
1)   Terhadap pembuluh darah:
Menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah.
2)   Terhadap jantung :
Menyebabkan penyebab jantung koroner dan gagal jantung
3)   Terhadap ginjal :
Menyebabkan gagal ginjal.
4)   Terhadap otak :
Menyebabkan stroke atau kelumpuhan.
5)   Terhadap penglihatan : Menyebabkan pandangan kabur

e.    Cara Pencegahan dan Perawatan Hipertensi
1)    Memeriksakan diri ke Puskesmas/rumah sakit terdekat secara rutin
2)    Olah raga secara teratur
3)    Minum Obat secara teratur
4)    Turun dan berat badan bila obesitas
5)    Mengurangi stressor psikologis
6)    Tidak merokok, minum kopi, dan alcohol
7)    Mengatur keseimbangan antara kerja, istirahat dan rekreasi
8)    Mengatur pola makan

f.     Makanan yang dianjurkan:
1)    sayuran hijau kecuali singkong,daun melinjo, dan melinjonya
2)    buah-buahan kecuali durian
3)    ikan laut yang tidak asin terutama ikan kakap dan tuna
4)    telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam satu minggu. Diutamakan putih telurnya saja
5)    daging ayam, kecuali kulit dan jeroannya).






Langkah-langkah Seman Hipertensi
1.Pemanasan
Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.
2.Pemanasan
Tautkan jari – jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.

3.Inti1
Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari hentakan.
4.Inti2  
-Buka kedua tan
gan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar bahu.
-Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil mengatur napas.
5.Inti3
Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk.Tangan diletakkan dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
6.Inti4
Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan dan semampunya.
7.Inti5
Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke samping.Kedua tangan dengan jemari mengepal kea rah yang berlawanan. Ulangi dengan sisi  bergantian.
8.Inti6
Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekukdan tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan semampunya.
9. Pendinginan 1
Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.

10. Pendinginan 2
Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.





a.    Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian peningkatan tekanan darah.




b.    Jelaskan kepada keluarga tentanf penyebab hipertensi











c.    Jelaskan tentang tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan darah.













d.    Jelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan darah.

















e.    Jelaskan cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh penderita hipertensi

















f.     Jelaskan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi

















a.    Anjurkan untuk melakukan senam hipertensi
b.    Motivasi keluarga untuk mau melakukan senam hipertensi
c.    Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
























1.  Berdiskusi dengan keluarga mengenai pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala, jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi dan hal-hal yang harus dilakukan oleh penderita hipertensi meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pemahaman terhadap hipertensi sehingga keluarga dapat merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.N
















































































2.  Menganjurkan keluarga untuk melakukan senam

 
hipertensi yang dapat  menurunkan berat badan,mengurangi rasa stres, aliran drah lancar



5. Implementasidan Evaluasi
No
Tgl
Jam
Implementasi
Evaluasi
1
Jum’at 19 Juli 2013
10.30 WIB
a.    Mendiskusikan dengan keluarga pengertian hipertensi
b.    Mendiskusikan dengan keluarga penyebab dari hipertensi
c.    Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala hipertensi
d.    Mendiskusikan dengan keluarga komplikasi hipertensi
e.    Mendiskusikan dengan keluarga cara pencegahan dan perawatan hipertensi
f.     Mendiskusikan dengan keluarga makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
11.00
S :
Keluarga mengatakan mengerti yang dijelaskan oleh perawat.
O :
a.    Keluarga dapat menjelaskan pengertian hipertensi.
b.    Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 8 penyebab hipertensi.
c.    Keluarga dapat menyebutkan 5  dari 9 tanda dan gejala hipertensi.
d.    Keluarga dapat menyebutkan komplikasi hipertensi.
e.    Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 6 pencegahan hipertensi.
f.     Keluarga dapat menyebutkan makanan-makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi.
O :  Keluarga tampak mengerti dan dapat menjawab pertanyaan dari perawat.

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
 Lanjukan Intervensi
2
Jum’at 19 Juli 2013
11.00
Mendemonstrasikan dengan keluarga tentang senam hipertensi
11.30
S :
Ny N mengatakan mampu melakukan senam Hipertensi tetapi harus di bimbing oleh perawat

O: Ny N tampak antusias mengikuti senam hipertensi meskipun klien belum mampu melakukan senam hipertensi secara mandiri.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
3
Sabtu 20 Juli 2013
11.00
Mendemonstrasikan dengan keluarga tentang senam hipertensi
11.30
S :
Ny N mengatakan dapat melakukan senam hipertensi tetapi perlu dibimbing perawat karena keluarganya belum memahami juga.
O: Klien masih belum mandiri melakukan senam hipertensi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4
Minggu, 21 Juli 2013
11.00
Mendemonstrasikan dengan ibu-ibu yang mengalami hipertensi lainnya tentang senam hipertensi
11.45
S :
Ny N mengatakan senang dapat melakukan senam hipertensi karena dipandu oleh perawat dan kader-kader.
O:
Klien masih belum mampu melakukan senam hipertensi secara mandiri
Klien mampu mengikiuti gerakan senam hipertensi yang dipandu.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
5
Senin, 22 Juli 2013
10.30
Mendemonstrasikan dengan keluarga tentang senam hipertensi
11.00
S :
Ny N mengatakan dapat melakukan senam hipertensi tetapi masih banyak gerakan yang lupa.
O:
Klien sudah mampu melakukan senam hipertensi secara mandiri namun masih banyak gerakan yang terlewat.
Klien butuh anggota keluarga yang lain untuk memotivasi dan mengingatkan gerakan senam hipertensi ketika Klien lupa.Klien mampu mengikiuti gerakan senam hipertensi yang dipandu.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi oleh keluarga

DAFTAR PUSTAKA  
Arifin E. Zaenal dr, Prof. 2008. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo 
Carpenito, J, Lynda, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Balai Penerbit  FKUI 
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2001. Profil Kesehatan Jawa Barat. Bandung  : DinKes Jawa Barat 
Doengoes, Marilynn E, dkk. 2000. Rencana asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, alih bahasa I Made Kariasa & Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC. 
Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat., Jakarta : EGC.
Friedman., M. Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori & Praktek. Alih Bahasa Ina Debora R.L,  Jakarta : EGC.
Gandasoebrata. R, 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat. 
Hidayat Alimul Azis.A. 2004. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 
Http://www. Google.com. Ris (2008), Tahun 2020, Penderita Stroke Meningkat 2 Kali. 
Http://www. Yastroki.or.id. 
Http://www. medicastore.com, April 15, 2008 
Http://www.relax.com, Senam Wajah. 24 Juli 2008 
Iskandar 2002, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer 
Kozier, Barbara. 1983. Fundamentals of Nursing : Consepts and Procedures. California. Addison-Wesley Publishing Company 
Madiyono Bambang SpJp, SpA(K), Dr. Suharti K. Suheran, SpFK. 2003. Pencegarah Stroke dan Serangan Jantung pada Usia Muda. Jakatra : Universitas Indonesia
Mardjono Mahar, DR Prof, Priguna Shidarta, DR, Prof. (2003) Nurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat 
Markle J. Carrie, RN, PhD, FAAN. 2005. Hand Book Phatofisiologi Second Edition. USA: Lippicont Williams and Wilkins 
Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius.
Meilianingsih Lia, Mkep. 2006.  Aplikasi Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia dengan Hipertensi di Keluraha Kemiri Muka Kecematan Beiji Kota Depok. (Karya Tulis Ilmiah Tidak di Publikasikan), Jakarta : Universitas Indonesia
Murwani Arita. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra cendikia. 
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan konsep dan Praktik.  Jakarta: Salemba Medika
Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2000, Penuntun Diit, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Price, A Sylvia & M. Wilson, Lorraine, 2000, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit,  alih bahasa Peter Anugerah, Jakarta : EGC.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Bruner dan Suddarth  jilid 3, alih bahasa Agung Waluyo,dkk.  Jakarta : EGC.
Suprajitno,  2004,  Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek, Jakarta : EGC
Supriyadi, S.Kp, M.Kep. Sp.Kom. 2007. Keperawatan Keluarga. (tidak dipublikasikan). Bandung: Poltekkes
Tartowo dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Tim Maximus. 2007. Mau Sehat? Memo dan tisp Kesehatan. Yogyakarta: Maximus
Watson Roger. 2003. Perawatan pada Lanjut Usia. Jakarta:EGC



Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing- masing. Setiap organ dalam sist...